Jadi, jika kalian menerima telepon atau pesan suara yang mencurigakan, lebih baik untuk tidak langsung mempercayainya.
3. Mengambil Data Pribadi Korban
Penipuan ketiga yang memanfaatkan teknologi AI adalah chatbot penipuan.
Di sini, penipu akan membuat chatbot yang tampak seperti layanan resmi dari sebuah bank atau lembaga tertentu.
Chatbot ini digunakan untuk menggiring korban agar memberikan data pribadi yang sangat penting, seperti nomor kartu kredit, sandi, atau kode OTP.
Chatbot ini bekerja dengan mengajak korban berinteraksi, dan pada awalnya, mereka akan berpura-pura menawarkan bantuan atau informasi tertentu.
Namun, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data pribadi korban yang kemudian akan digunakan untuk meretas akun atau melakukan transaksi ilegal.
Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dalam berinteraksi dengan layanan yang mengatasnamakan lembaga resmi, terutama jika meminta informasi pribadi atau data keuangan.
Tips Menghindari Penipuan AI
Berikut beberapa tips untuk menghindari penipuan berbasis AI:
1. Periksa Sumber Informasi
Selalu cek kebenaran informasi yang diterima, terutama jika itu berasal dari media sosial atau nomor yang tidak dikenal.
2. Jangan Percaya Pada Giveaway atau Penawaran Menggiurkan
Jika ada penawaran yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itu bisa jadi penipuan.
3. Hati-hati dengan Panggilan Telepon atau Pesan Suara
Jangan mudah percaya dengan suara yang mirip orang terkenal. Segera konfirmasi melalui saluran resmi jika ada permintaan uang atau data pribadi.
4. Jaga Privasi Anda
Jangan memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui chatbot atau aplikasi yang tidak jelas keasliannya.