POSKOTA.CO.ID - Pengemudi ojol protes soal wacana terkait skema pengemudi ojol yang tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian Pertalite, meski belum final.
Salah satu pengemudi ojol, Dudi (30) mengatakan seharusnya pengemudi ojol diprioritaskan.
"Harusnya ojol justru yang dapat subsidi, kita pendapatan sudah sedikit, buat beli bensin kadang udah dicukup-cukupin," kata Dudi melalui sambungan telepon, Sabtu, 30 November 2024.
Dudi yang kerap mangkal di Jakarta Barat itu mengaku keberatan jika harus menggunakan BBM yang tidak bersubsidi. Apalagi, jika dilihat, kendaraan yang dia pakai tidak melebihi dari 150 cc.
"Kalau motor saya 150 cc ke atas oke lah, saya aja pakai 110 cc, mau pakai pertamax buat apa? Pakai pertalite itu udah pas banget," katanya.
Protes juga dilayangkan Yanwar (31), pria yang sudah hampir enam tahun menjadi pengemudi ojol ini berujar, wacana tersebut sangat mencekik pengemudi ojol.
"Udah susah, mau dibikin susah lagi. Saya berharap itu cuma wacana beneran ya," katanya.
Pria perantau ini menuturkan, dalam sehari biasanya harus mengocek sedikitnya Rp40-Rp60 ribu dalam sehari untuk membeli bensin. Sementara pemasukannya tak seberapa.
"Belum buat makan sehari-hari, ini aja udah cukup banget. Buat nabung aja masih susah. Ya namanya kerja kayak gini kan kadang orderan juga sepi, gak selalu ramai," tuturnya.
Padahal, kata dia, wacana pengemudi ojol dapat makan gratis disambut baik. Dirinya berharap wacana tersebut tidak berjalan.
"Wacana makan gratis buat ojol kita nungguin juga. Kan lumayan ya buat kita ojol dapat makan gratis," ucapnya.