Salah satu ciri khas investasi bodong adalah keberadaan grup Telegram yang memiliki banyak anggota.
Namun, anggota-anggota tersebut biasanya adalah komplotan dari para penipu itu sendiri.
Mereka akan bekerja sama untuk memanipulasi calon korban dengan menawarkan iming-iming yang sangat menggoda.
Misalnya, ada yang mengklaim bisa membantu masalah ekonomi, melunasi hutang, biaya sekolah, atau bahkan modal usaha.
2. Iming-Iming Keuntungan Besar dalam Waktu Singkat
Jika sebuah investasi menjanjikan keuntungan besar dalam waktu yang sangat singkat, seperti hanya dalam hitungan jam, maka kita harus lebih hati-hati.
Contohnya, investasi yang mengklaim bisa memberikan keuntungan dalam waktu 3 hingga 5 jam.
Padahal, investasi yang sah dan legal biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasil yang optimal.
3. Keuntungan yang Tidak Masuk Akal
Penipu akan menawarkan keuntungan yang sangat besar, bahkan dengan modal yang relatif kecil.
Misalnya, investasi sebesar 400 ribu bisa menghasilkan keuntungan hingga 1 juta rupiah dalam waktu singkat.
Tentu saja, keuntungan seperti ini sangat tidak realistis dan patut dicurigai.
4. Testimoni Palsu
Untuk meyakinkan korban, para penipu sering kali mengirimkan testimoni dari orang-orang yang konon telah berhasil mendapatkan keuntungan besar.
Namun, pada kenyataannya, testimoni ini adalah hasil rekayasa yang dibuat oleh komplotan mereka.