“Kemenangan dengan merendahkan lawan tidak akan membawa kemuliaan. Tidak akan ada orang yang hormat, jika dengan kemenangan itu kemudian membuatnya berperilaku sombong, mentang-mentang, apalagi menjurus sewenang-wenang..”
-Harmoko-
Pesta demokrasi yang digelar serentak untuk memilih 545 pasangan calon kepala daerah, usai sudah. Rakyat Indonesia, Rabu, 27 November 2024, mendatangi TPS (Tempat Pemungutan Suara) guna memilih 37 gubernur, 415 bupati atau 93 wali kota beserta para wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun ke depan.
Tentu, pilihan sesuai hati nuraninya. Yang diyakini dan dipercaya mampu memajukan daerahnya dan menyejahterakan masyarakatnya.
Siapa pun yang terpilih, itulah akhir sebuah pesta demokrasi lima tahun sekali. Itulah gambaran aspirasi masyarakat yang sesungguhnya terhadap calon pemimpin yang dikehendaki.
Semua pihak, termasuk para calon kepala daerah yang ikut berkompetisi, wajib menghormati pilihan rakyat karena pada hakikatnya kedaulatan ada di tangan rakyat.
Boleh jadi, hasil akhir pilihan rakyat tak sesuai ekspektasinya, tak selaras dengan tingkat elektabilitas yang selama ini mewarnai dinamika pilkada. Hasil hitung cepat boleh menjadi acuan sementara, tetapi hasil pasti menunggu proses hitung manual KPUD sebagaimana tahapan yang telah dijadwalkan.
Kita paham betul bahwa hasil kontestasi adalah menang dan kalah, tetapi hendaknya dalam pesta demokrasi pilkada serentak ini tidak perlu mengembangkan istilah menang dan kalah. Yang ada, terpilih dan belum terpilih.
Kita meyakini siapa pun yang terpilih, akan menghargai yang belum terpilih. Akan menghormati yang belum terpilih. Bahkan, sudah sewajarnya mengucapkan terima kasih kepada yang belum terpilih. Dia menjadi terpilih karena ada yang tidak terpilih.
Bagi yang belum terpilih ada baiknya memberi ucapan selamat kepada rekannya yang terpilih. Ini bentuk penghargaan kepada rakyat yang telah menggunakan haknya untuk memilih calonnya.
Ada local wisdom yang mengingatkan kepada kita semua, “Sing menang ora umuk, sing kalah ojo ngamuk,” artinya yang unggul meraih kemenangan jangan lantas sombong dan yang kalah kemudian melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.