Cegah Tawuran, Ketua DPRD DKI Jakarta: Butuh Sinergi Seluruh Pihak Khususnya Peran Tokoh Masyarakat

Kamis 28 Nov 2024, 15:37 WIB
Ilustrasi tawuran. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

Ilustrasi tawuran. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

"Nah itu kan agak sulit tuh penegak hukum mengantisipasi, karena kan pasti cari daerah yang jauh, masyarakat juga mungkin tidak tahu. Nah yang membuat kesempatannya lebih besar," kata dia.

"Dan biasanya terjadi tawuran dipicu oleh bawa sajam, unsur untuk berani katakan ada yang narkoba atau miras itu pemicu," tambahnya.

Disamping itu, Josias menambahkan aksi tawuran yang terjadi di lokasi rawan misalnya di kampung narkoba berpotensi besar karena kerentanan wilayah.

"Kalau menurut saya di daerah wilayah peredaran narkotika itu kesempatannya memang lebih besar gitu, ada kerentanan wilayah," katanya.

Pengamat Sosial, Hamluddin mengamati maraknya aksi tawuran yang masih terjadi khsusunya terhadap remaja dikarenakan tidak adanya sarana aktualisasi diri.

"Karena kan tiap orang punya hobi, kesenangan, kemauan, apalagi di usia pencarian jati diri kan mereka butuh aktualisasi diri, nah itu bisa saja tidak terwadahi. Sehingga saling ngajak, kumpul-kumpul, ketemu rivalnya, terjadi tawuran," tuturnya.

Menurut Hamluddin, pelibatan orang terdekat seperti keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh.

Sebab ia menyebut pihak terkait dalam hal ini Polri telah berupaya memitigasi diantaranya berkoordinasi dengan lintas masyarakat paling bawah yaitu RT RW.

"Kenapa belum efektif? Mungkin karena keterlibatan tingkat bawah, orang-orang terdekat, keluarga," katanya.

Disisi lain, Hamluddin berujar pemerintah bisa mengintervensi misalnya dengan cara memberikan wadah khususnya remaja yang terlibat tawuran.

Wadah atau ruang untuk berekspresi itu juga bertujuan agar anak-anak muda bisa berkegiatan positif.

"Seperti yang ada di bawah kolong flyover, itu kan ada sarana skateboard, nah itu bisa dimanfaatkan untuk anak-anak berekspresi," kata Hamluddin.

News Update