POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila menyebut, kedua pasangan calon (paslon) Wali Kota Bekasi saling klaim kemenangan, karena didukung basis massa yang kuat dari partai pengusung.
Sebagai informasi, paslon Wali Kota Bekasi nomor urut 1, Heri Koswara-Sholihin diusung partai PKS, PPP, PAN, PSI, dan Hanura.
Sementara itu, paslon nomor urut 3, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe disokong kekuatan PDIP, Gerindra, PKB, Demokrat, PKN, Partai Buruh, Gelora, Partai Umat, Perindo, dan PBB.
"Ya, kalau melihat basis pemilihnya ya wajar ya kalau mereka saling berkejaran, kan," kata Adi kepada wartawan, Kamis, 28 November 2024.
Heri sendiri merupakan Ketua DPD PKS Kota Bekasi, sedangkan Tri adalah Ketua DPC PDIP Kota Bekasi. Menurut Adi, keduanya berasal dari dua partai yang terstigma sebagai kelompok dengan basis massa terloyal.
"Ya kalau yang PKS kan memang dia punya basis pemilih yang loyal. PDIP juga sama," jelasnya.
Adi menambahkan, meski membutuhkan waktu lama dan menguras energi, basis massa kedua kontestan tetap mengerahkan kemampuan hingga akhir, termasuk mengawal proses rekapitulasi suara dan rapat pleno di KPU Kota Bekasi.
"PKS dengan PDIP Kan dia punya pemilih yang loyal juga," tutur pria yang juga dosen FISIP Unisma Bekasi.
Kekuatan basis massa kedua partai tersebut sudah tergambar dalam perolehan suara Pileg 2024. PKS dan PDIP memperoleh mendapatkan jumlah kursi terbanyak di DPRD Kota Bekasi.
PKS mendapatkan 11 kursi, disusul PDIP dengan 9 kursi di DPRD Kota Bekasi.
"Di Pileg dapat dibandingkan juga perolehan (kedua partai) sekarang ini mendekati tidak. Dugaan saya pasti enggak jauh-jauh dari suara pileg gitu," paparnya.