- Penipuan atau Phishing: Pengguna yang terhubung ke hotspot publik atau yang tidak terlindungi dengan baik bisa menjadi korban serangan phishing, di mana mereka diarahkan ke situs web palsu yang berusaha mencuri informasi pribadi atau menginstal malware.
- Berbagi File atau Aplikasi Berbahaya: Jika ada perangkat yang terhubung ke hotspot dan mencoba mentransfer file atau aplikasi ke ponsel yang menyediakan hotspot, ada kemungkinan file tersebut mengandung virus.
Hal ini lebih mungkin terjadi jika perangkat yang terhubung terinfeksi malware sebelumnya.
Man-in-the-Middle Attack: Jika seseorang menggunakan hotspot yang tidak aman atau publik, serangan man-in-the-middle bisa terjadi.
Dalam serangan ini, pihak ketiga bisa mengintervensi komunikasi antara perangkat yang terhubung ke hotspot, termasuk memasukkan malware atau mencuri data.
Cara Mencegah Penyebaran Virus Melalui Hotspot
- Gunakan Hotspot dengan Password: Selalu pastikan bahwa hotspot Anda dilindungi dengan kata sandi yang kuat.
Tanpa kata sandi, siapa pun yang berada dalam jangkauan sinyal Wi-Fi dapat mengaksesnya dan berpotensi menginfeksi perangkat Anda jika mereka sudah terinfeksi malware.
- Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi: Pastikan sistem operasi ponsel dan aplikasi yang Anda gunakan selalu diperbarui.
Pembaruan perangkat lunak sering kali mencakup patch untuk mengatasi kerentanannya, termasuk potensi celah yang bisa dimanfaatkan oleh malware.
- Gunakan Keamanan Wi-Fi (WPA3): Pilih jenis keamanan Wi-Fi yang paling kuat, seperti WPA3, yang lebih aman daripada WPA2 atau WEP.
Keamanan yang lebih kuat akan mengurangi risiko perangkat Anda diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Hindari Terhubung ke Hotspot Publik yang Tidak Terjamin Keamanannya: Jika Anda tidak yakin tentang keamanan hotspot publik, sebaiknya hindari mengakses data sensitif seperti akun bank atau informasi pribadi ketika terhubung ke jaringan tersebut.