Penurunan Fungsi Ginjal: Konsumsi protein berlebihan (dalam diet keto yang ekstrem) dapat memberi tekanan pada ginjal dan menyebabkan masalah ginjal jangka panjang.
Penelitian: Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet menunjukkan bahwa diet dengan pengurangan drastis karbohidrat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, dan gangguan metabolik lainnya pada jangka panjang (Carter et al., 2020).
2. Diet Hanya Cairan (Liquid Diet)
Diet cairan adalah pola makan yang hanya mengonsumsi minuman dan cairan yang mengandung kalori, seperti jus, sup, atau shakes pengganti makanan.
Diet ini dirancang untuk menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi berisiko besar jika dijalani terlalu lama.
Risiko Malnutrisi:
Kekurangan Protein dan Lemak Sehat: Diet cairan sering kali tidak menyediakan cukup protein dan lemak sehat yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi optimal, termasuk untuk mendukung pertumbuhan otot dan sistem kekebalan tubuh.
Kehilangan Massa Otot: Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup protein, otot akan dipecah untuk memenuhi kebutuhan energi, menyebabkan penurunan massa otot yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Gangguan Elektrolit: Banyak diet cairan tidak menyediakan jumlah elektrolit yang cukup, yang bisa berujung pada dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit yang mengancam jiwa.
Penelitian: Penelitian oleh Ruden et al. (2019) di The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa diet cairan yang ekstrem dapat menyebabkan penurunan fungsi otot, kelemahan, serta peningkatan risiko gangguan elektrolit, yang berpotensi berbahaya bagi sistem kardiovaskular.
3. Diet Hanya Protein (High-Protein Diet)
Diet yang mengandalkan konsumsi protein berlebih dengan sangat sedikit atau tanpa karbohidrat dan lemak juga dikenal sebagai diet protein tinggi.