.jpg)
- Mengurangi Risiko Infeksi dan Komplikasi: Vaksin influenza mengurangi risiko seseorang terkena infeksi influenza.
Selain itu, bagi mereka yang tetap terinfeksi meskipun sudah divaksin, vaksinasi dapat mengurangi keparahan penyakit dan risiko komplikasi seperti pneumonia, radang otak, atau kegagalan organ yang sering terjadi pada kelompok rentan.
- Menurunkan Angka Kematian: Influenza dapat menyebabkan kematian, terutama pada individu dengan kondisi medis kronis (seperti penyakit jantung, diabetes, atau asma), serta lansia.
Vaksinasi mengurangi jumlah kasus kematian terkait influenza setiap tahunnya.
- Melindungi Komunitas: Vaksinasi massal juga berperan dalam mencapai "herd immunity" atau kekebalan kelompok, di mana sebagian besar populasi kebal terhadap virus, sehingga penyebaran virus dapat dikendalikan.
Ini sangat penting untuk melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis.
Penelitian Ilmiah yang Mendukung Vaksinasi Influenza
- Penelitian oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention): Menurut studi CDC, vaksinasi influenza dapat mengurangi risiko infeksi influenza hingga 60 persen.
Bahkan jika vaksin tidak sepenuhnya efektif dalam mencegah infeksi, penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi dapat mengurangi keparahan gejala dan komplikasi terkait.
- Studi Lancet (2022): Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet menunjukkan bahwa vaksin influenza dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian terkait influenza pada individu yang sudah divaksinasi, dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Penurunan angka kematian mencapai 25 persen pada kelompok yang divaksinasi.
- Meta-Analisis (2014): Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Vaccine menemukan bahwa vaksin influenza mengurangi angka kematian sebesar 68 persen pada orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun dan 57 persen pada anak-anak.
.png)
.jpg)
