Sebuah studi oleh Primack et al. (2017) menemukan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan meningkatkan kecemasan sosial. Remaja yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial lebih mungkin merasa terisolasi dan cemas.
Depresi
Penggunaan HP yang berlebihan, terutama dalam konteks media sosial, juga dapat berkontribusi pada timbulnya gejala depresi.
Ketergantungan pada HP dan eksposur terhadap konten negatif atau perbandingan sosial yang tidak sehat dapat memperburuk perasaan rendah diri dan kesedihan.
Penelitian menunjukkan bahwa individu yang sering membandingkan hidup mereka dengan orang lain di media sosial lebih rentan terhadap depresi.
Penelitian oleh Kross et al. (2013) menunjukkan bahwa penggunaan Facebook yang berlebihan dapat meningkatkan perasaan depresi dan penurunan kebahagiaan pada penggunanya.
Pengguna yang cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain melalui media sosial mengalami penurunan kualitas hidup dan peningkatan gejala depresi.
Gangguan Tidur
Penggunaan HP, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu kualitas tidur.
Paparan cahaya biru dari layar HP mengurangi produksi melatonin, hormon yang berperan dalam siklus tidur. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur dan kualitas tidur yang buruk.
Selain itu, keterikatan emosional dengan aktivitas di HP, seperti media sosial atau permainan, dapat membuat seseorang terjaga lebih lama dan kesulitan untuk tidur.
Penelitian oleh Harvard Medical School menunjukkan bahwa cahaya biru dari perangkat elektronik, termasuk HP, dapat menurunkan kadar melatonin dan memperburuk kualitas tidur.