POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp900 juta untuk memperbaiki jembatan gantung Leuwiawi Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, yang ambruk beberapa hari lalu.
Anggaran yang digunakan untuk perbaikan jembatan gantung tersebut berasal dari dana darurat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak, Irvan Sayutivika mengungkapkan, pihaknya menargetkan perbaikan jembatan gantung tersebut selesai satu bulan lamanya. Untuk saat ini, warga yang hendak melintas akan segera dibangun jembatan sementara.
"Jembatan akan segera dibangun kembali. Anggarannya kurang lebih sekitar Rp900 juta. Untuk material yang diganti paling tali sling karena sudah putus. Sisanya, material yang masih bisa dipakai akan digunakan kembali," ungkapnya, Kamis 21 November 2024.
Dalam prosesnya perbaikan jembatan tersebut tidak akan mengubah konstruksi jembatan sebelumnya yang memiliki lebar 1,2 meter dan panjang 90 meter.
Pertimbangannya, lanjut dia, agar proses perbaikan lebih cepat selesai dan efisien sehingga masyarakat segera bisa menggunakannya kembali.
"Jembatan gantungnya akan sama. Perbaikan yang akan dilakukan tidak mengubah konstruksi sebelumnya. Soalnya harus cepat dan tentunya kekuatan diprioritaskan," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Budi Santoso menuturkan, Pemkab Lebak akan mengutamakan kepentingan masyarakat.
"Kalau kewenangan itu statusnya jembatan desa. Karena tidak tercatat pada aset Pemkab Lebak. Tapi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kita tidak melihat status jembatan, yang jelas kami tidak ingin aktivitas warga terganggu dengan kondisi jembatan itu," ujarnya.
Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Lebak, yakni Kecamatan Leuwidamar dan Bojongmanik ambruk akibat tali seling putus.
Akibat ambruknya jembatan gantung itu, aktivitas masyarakat maupun pelajar terganggu. Bahkan untuk bisa sampai ke sekolah, para pelajar sempat memaksakan diri melintasi jembatan ambruk meski harus bertaruh nyawa.