POSKOTA.CO.ID - Puluhan warga dari Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (APMD), melakukan aksi demo di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pandeglang, Rabu, 20 November 2024.
Dalam aksi demo tersebut, puluhan masa membawa keranda mayat ke kantor Bawaslu Pandeglang. Tak hanya itu, masa aksi juga melempari kantor Bawaslu dengan telur busuk serta melakukan aksi bakar ban di halaman Kantor Bawaslu tersebut.
Keranda mayat yang dibawa masa aksi tersebut dan aksi lempar telur busuk tersebut sebagai bentuk kekecewaan masa terhadap Bawaslu dalam menangani persoalan-persoalan dugaan pelanggaran dalam Pilkada 2024.
Koordinator AMPD, Ilham Mutahir mengungkapkan, aksi demo yang dilakukannya ini buntut dari keputusan Bawaslu atas penanganan dugaan politik uang yang dilaporkan oleh sejumlah warga beberapa waktu lalu.
Dia menilai, Bawaslu diduga sudah tidak netral dalam memutuskan perkara tersebut. Pasalnya, bukti video, saksi fakta dan saksi lain sudah lengkap, tapi keputusannya tidak memenuhi unsur.
"Hingga saat ini Bawaslu Pandeglang belum terlihat netral dalam Pilkada. Bahkan cenderung mendukung kepada kekuasaan," ungkapnya.
Dia menuturkan, hasil penanganan perkara dugaan politik uang yang dikeluarkan Bawaslu Pandeglang pada tanggal 18 November 2024 kemarin tidak memenuhi unsur dan tidak ditindaklanjuti.
Padahal, lanjut dia, semua bukti maupun saksi sudah dihadirkan oleh pelapor bahkan ada saksi fakta juga.
"Maka hari ini kami ingin meminta kejelasan dari Bawaslu Pandeglang, darimana tolak ukurnya penanganan dugaan politik uang yang tidak memenuhi unsur itu," katanya.
Bukan hanya soal kasus dugaan politik uang, Ilham juga mengaku kecewa terhadap Bawaslu Pandeglang, atas penanganan dugaan pelanggaran lain dalam Pilkada serentak 2024 ini, mulai dari netralitas ASN, sikap intimidasi oknum camat serta beberapa kasus dugaan pelanggaran lainnya.
"Kami sudah melakukan aksi demo ke lima kalinya. Ini bentuk kekecewaan kami terhadap Bawaslu Pandeglang, karena selama ini Bawaslu belum terlihat netral dalam Pilkada," ujarnya.