POSKOTA.CO.ID - Kemajuan teknologi dan penerapan sistem otomatisasi industri telah memberikan pengaruh besar terhadap dunia kerja di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan saling terhubung, banyak pekerjaan yang kini menjadi lebih efisien dan produktif.
Berbagai inovasi teknologi telah diterapkan di berbagai sektor industri di Indonesia, seperti pertanian, manufaktur, dan jasa. Sebagai contoh, di sektor pertanian, penggunaan drone dan sensor berbasis AI memungkinkan pengumpulan dan analisis data tentang parameter seperti suhu, kelembaban udara dan tanah, serta kondisi tanaman secara langsung.
Di sektor manufaktur, robot dan mesin otomatis digunakan untuk mempercepat produksi, meningkatkan efisiensi dan kualitas, serta menurunkan biaya produksi. Sementara itu, di bidang jasa, teknologi telah mengubah cara perusahaan dalam memberikan layanan dan berinteraksi dengan pelanggan, melalui platform e-commerce dan aplikasi mobile.
Perubahan ini membawa berbagai dampak positif. Salah satunya, teknologi memungkinkan kita untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks, sementara pekerjaan rutin dapat diselesaikan oleh mesin otomatis. Hal ini membantu meningkatkan kualitas pekerjaan serta mengurangi kelelahan fisik dan mental di tempat kerja.
Namun, dampak negatif terbesar dari teknologi dan otomatisasi adalah berkurangnya jumlah pekerja yang dibutuhkan di beberapa sektor. Pekerjaan yang bersifat sederhana dan berulang dapat digantikan oleh mesin, yang menyebabkan beberapa pekerjaan menjadi tidak lagi diperlukan. Akibatnya, angka pengangguran dapat meningkat dan banyak pekerja kehilangan sumber pendapatan.
Menurut laporan dari World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diprediksi akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025. Namun, laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan peluang karier bagi para pencari kerja di masa depan.
Karena itu, dalam dunia kerja yang semakin terotomatisasi, penyesuaian dan pengembangan keterampilan menjadi sangat penting. Agar dapat bersaing di masa depan, penting bagi kita untuk terus mempelajari hal-hal baru yang relevan dengan perkembangan teknologi.
Berikut adalah 10 profesi yang akan menjadi sorotan di masa depan
1. Spesialis Pembelajaran Mesin dan AI (Machine Learning and AI Specialists)
- Profesi ini diperkirakan mengalami peningkatan permintaan hingga 40% dalam lima tahun ke depan di AS. Dengan gaji rata-rata tahunan sebesar USD 133.336, pekerjaan ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam hal penghasilan. Tingginya kebutuhan juga membuka peluang besar bagi para pekerja lepas di bidang ini.
2. Insinyur Fintech (Fintech Engineers)
- Transaksi berbasis fintech global yang semakin mendominasi, terutama di AS, mendorong tingginya permintaan insinyur fintech. Dengan gaji rata-rata USD 139.000 per tahun, profesi ini berada di garis depan perkembangan sektor digital. Pasar fintech di AS sendiri memiliki valuasi mencapai USD 4 triliun.
3. Analis Keamanan Informasi (Information Security Analysts)
- Permintaan terhadap analis keamanan informasi terus meningkat dengan gaji rata-rata USD 124.740 per tahun. Dalam periode 2022-2032, profesi ini diproyeksikan menambah sekitar 53.200 peluang kerja baru di AS, dengan pertumbuhan mencapai 32%.
4. Analis Intelijen Bisnis (Business Intelligence Analysts)
- Perusahaan membutuhkan analis intelijen bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Dengan gaji rata-rata USD 98.970, profesi ini menjadi salah satu yang paling dicari di dunia.