Mengenal Frugal Living, Gaya Hidup Super Hemat yang Digaungkan Netizen Tanggapi Kenaikan PPN 12 Persen

Rabu 20 Nov 2024, 18:35 WIB
Kenaikan PPN 12 persen mendapatkan penolakan dari masyarakat, hingga menyerukan frugal living. (X/@ardisatriawan)

Kenaikan PPN 12 persen mendapatkan penolakan dari masyarakat, hingga menyerukan frugal living. (X/@ardisatriawan)

POSKOTA.CO.ID – Mengetahui bahwa pada 2025 nanti pemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen, masyarakat kemudian putar otak untuk dapat mengatasinya.

Salah satu yang banyak digaungkan adalah memboikot barang-barang kena pajak, hingga mengajak untuk melakukan frugal living dan mengurangi belanja. 

Menurut laman DJKN Kemenkeu, gaya hidup frugal living semakin dikenal khususnya setelah adanya pandemi Covid 19. 

Apa Itu Frugal Living?

Frugal living secara sederhana sering dimaknai sebagai gaya hidup super hemat agar dapat menabung lebih banyak, yang cenderung dinilai pelit oleh sebagian orang. 

Namun jika dilihat secara lebih luas, frugal Living diartikan sebagai konsep di mana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh (mindfull).

Juga dengan pertimbangan dan analisis yang baik, disertai dengan strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas.

Seseorang yang mengadopsi frugal living misalnya akan memilih memasak makanan sehat daripada membeli makanan di luar, atau membeli produk lokal berkualitas.

Meski begitu, para penganut frugal living akan terus menikmati hidup berkualitas dengan standar yang mereka tetapkan tanpa harus goyah dengan pendapat orang lain.

Ajakan Frugal Living Menggema di Media Sosial

“Setuju! Boikot pemerintah jalur frugal living struktural. Cermat dg pengeluaran, beli di warung tetangga/pasar dekat rumah, buat daftar barang2 berpajak yg bisa dicari alternatifnya, minimalkan konsumsi,” kata akun X @uswahabi***.

Gaya hidup super hemat ini mulai menggema di media sosial. Sebab, aksi tersebut dinilai mendatangkan dampak besar.

Ini karena masyarakat akan mengurangi konsumsi rumah tangga, dan memilih membeli barang yang lebih murah sebagai bentuk penghematan.

Berita Terkait

News Update