POSKOTA.CO.ID - Dana Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 6 alokasi November Desember terus mengalami perkembangan dalam proses penyalurannya, untuk itu penerima wajib tahu cara mengeceknya.
Pemerintah terus membantu masyarakat rentan dengan menyalurkan berbagai program bansos, termasuk PKH.
Saat ini, proses pencairan bantuan untuk alokasi bulan November-Desember 2024 telah memasuki tahap keenam.
Khusus masyarakat yang menantikan bantuan ini diharapkan terus memantau perkembangan penyaluran dana bansos PKH ini.
Berdasarkan status pengecekan terbaru, penyaluran bantuan PKH menunjukkan progres signifikan. Artinya dana bantuan ini akan segera dicairkan.
Dilansir dari sumber Youtube Info Bansos, Bantuan PKH yang dicairkan di bulan November ini bagi KPM yang sebelumnya belum masuk bantuannya dan akhirnya di bulan November ini kembali cair meskipun periode salur yang dicairkan adalah periode atau alokasi September Oktober 2024.
"Terpantau hingga hari ini masih ada penarikan saldo bantuan PKH yang baru ditarik di bulan November ini karena baru-baru turun surat percepatan pemanfaatan bantuan PKH bagi KPM yang belum menarik saldonya agar segera ditarik hingga batas tanggal 20 November 2024," ucap video di Youtube Info Bansos.
Dalam proses pencairannya saat ini PKH telah memasuki tahap cek rekening periode salur November Desember melalui rekening Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) seperti, BRI, BSI, dan Mandiri.
"untuk update per hari ini terpantau dari akun SIKS-NG supervisor bantuan PKH sudah memasuki tahapan cek rekening "
Berdasarkan pengelompokan kategori pencairan dapat diketahui bahwa penerima bantuan peralihan dari kantor pos ke KKS akan memperoleh nominal yang lebih banyak daripada yang lainnya karena mereka akan mendapatkan Bansos untuk 6 bulan yaitu periode Juli hingga Desember 2024.
Sedangkan penerima bantuan reguler lainnya hanya akan mendapatkan Bansos untuk 2 bulan saja pencairan yakni alokasi November Desember 2024.
Nominal Bansos PKH 2024
- Balita usia 0-6 tahun mendapat Rp750.000 per tahap atau Rp3.000.000 per tahun.
- Ibu hamil dan masa nifas mendapat Rp750.000 per tahap atau Rp3.000.000 per tahun.
- Siswa Sekolah Dasar (SD) mendapat Rp225.000 per tahap atau Rp900.000 per tahun.
- Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapat Rp375.000 per tahap atau Rp1.500.000 per tahun.
- Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mendapat Rp500.000 per tahap atau Rp2.000.000 per tahun.
- Lansia berusia 70 tahun ke atas mendapat Rp600.000 per tahap atau Rp2.400.000 per tahun.
- Penyandang disabilitas berat mendapat Rp600.000 per tahap atau Rp2.400.000 per tahun.
.jpg)
.jpg)
