Masyarakat yang mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi dapat terinfeksi.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Infectious Diseases (2020) mengidentifikasi hubungan antara musim hujan dan penyebaran kolera, terutama di negara berkembang dengan sanitasi yang terbatas.
Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan air dan kebersihan untuk mencegah penyebaran kolera.
7. Tifus (Demam Tifoid)
Penyebab: Bakteri Salmonella enterica serovar Typhi.
Pencemaran air dan makanan oleh bakteri Salmonella sering terjadi selama musim hujan, terutama di daerah yang terpapar banjir dan sanitasi buruk.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar.
Sebuah studi di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene (2019) menyebutkan bahwa musim hujan memfasilitasi penyebaran tifus melalui kontaminasi air, terutama di wilayah dengan infrastruktur sanitasi yang kurang memadai.
8. Penyakit Kulit (Dermatitis)
Penyebab: Infeksi bakteri, jamur, atau virus yang berkembang dalam kondisi lembap.
Musim hujan meningkatkan kelembapan yang dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti jamur, bakteri, atau dermatitis akibat kontak dengan air kotor.
Penelitian dalam Dermatology Research and Practice (2021) menunjukkan bahwa infeksi kulit meningkat pada musim hujan karena peningkatan kelembapan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab dermatitis.