Penelitian menunjukkan hubungan langsung antara curah hujan yang tinggi dan peningkatan kasus diare di daerah tropis.
2. Demam Berdarah
Penyebab: Virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Musim hujan menciptakan tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti genangan air di wadah-wadah terbuka. Nyamuk ini menjadi vektor penyebar virus dengue.
Menurut studi yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases (2019), adanya hubungan signifikan antara musim hujan dan peningkatan jumlah kasus demam berdarah, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduknya.
Penelitian ini menyoroti pentingnya pencegahan dengan pengelolaan lingkungan yang baik.
3. Leptospirosis
Penyebab: Bakteri Leptospira yang sering ditemukan di urin tikus dan hewan lain yang terkontaminasi air.
Banjir yang melanda daerah-daerah tertentu dapat membawa kotoran hewan yang mengandung bakteri Leptospira ke dalam air yang terkontaminasi. Manusia bisa tertular melalui luka terbuka yang terpapar air banjir.
Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Public Health (2020) menunjukkan bahwa pada musim hujan, kasus leptospirosis meningkat secara signifikan, terutama di daerah yang sering dilanda banjir.
Penelitian ini menyarankan agar pemerintah meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan pengendalian terhadap populasi tikus di daerah rawan banjir.
4. Malaria