Pertama dalam Sejarah, Paus Fransiskus Sebut Serangan di Gaza sebagai 'Genosida' dan Desak Penyelidikan

Senin 18 Nov 2024, 22:57 WIB
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan Fransiskus saat . Dirinya kini menyebut serangan di Palestina sebagai Genosida. (INDONESIA PAPAL VISIT COMITTEE/AGUS SUPARTO/DANU KUSWORO/HENDRA AGUS SETYAWAN)

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan Fransiskus saat . Dirinya kini menyebut serangan di Palestina sebagai Genosida. (INDONESIA PAPAL VISIT COMITTEE/AGUS SUPARTO/DANU KUSWORO/HENDRA AGUS SETYAWAN)

POSKOTA.CO.ID Paus Fransiskus mendesak penyelidikan atas tuduhan genosida di Gaza. Paus Gereja Katolik ini menyampaikan kritiknya yang paling gamblang ini.

Paus Fransiskus menyerukan penyelidikan untuk menentukan apakah Israel melakukan genosida di Gaza atau tidak.

Hal tersebut menjadi pertama kali dalam sejarah yang diungkapkannya dalam kutipan dari bukunya yang akan segera terbit.

"Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida," kata Paus dalam kutipan yang diterbitkan pada Minggu 17 November 2024 oleh harian Italia, La Stampa.

"Kita harus menyelidiki dengan hati-hati untuk menentukan apakah hal itu sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional," tambahnya.

Buku tersebut ditulis oleh Hernan Reyes Alcaide dan berdasarkan wawancara dengan Paus, berjudul Harapan Tidak Pernah Mengecewakan: Peziarah Menuju Dunia yang Lebih Baik. 

Dokumen ini akan dirilis pada Selasa 19 November 2024 menjelang peringatan yubileum Paus yang berlangsung selama 2025 tahun, yang diperkirakan dihadiri lebih dari 30 juta peziarah ke Roma.

Pertama Kali Sebut Agresi Militer di Gaza Sebagai Genosida

Melansir Al Jazeera, Paus asal Argentina ini sering menyesalkan banyaknya korban agresi militer Israel di Gaza, yang jumlah korban tewasnya mencapai 43.846 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Namun, seruannya untuk penyelidikan menandai pertama kalinya ia secara terbuka menggunakan istilah ‘genosida’, meskipun tanpa mendukung penggunaannya dalam konteks serangan militer Israel di Gaza.

Kedutaan Israel di Vatikan menanggapinya pada Minggu dengan sebuah posting di X, mengutip Duta Besarnya, Yaron Sideman.


“Terjadi pembantaian genosida pada 7 Oktober 2023 terhadap warga negara Israel, dan sejak saat itu, Israel telah menjalankan haknya untuk membela diri terhadap upaya dari tujuh pihak berbeda untuk membunuh warga negaranya,” kata pernyataan tersebut.

News Update