Kelebihan silica gel terletak pada kapasitasnya yang tinggi dalam menyerap air, sehingga menjadi solusi efisien saat menghadapi situasi darurat seperti laptop terkena air.
Alternatif lain yang bisa digunakan adalah beras. Meski kurang efektif dibandingkan dengan silica gel, namun beras tetap dapat menjadi pilihan pengeringan yang baik.
Sifat menyerap kelembaban ini membantu mengurangi risiko korosi dan kerusakan lebih lanjut pada komponen laptop.
Namun, pastikan laptop tidak langsung bersentuhan dengan zat penyerap tersebut untuk menghindari potensi kerusakan fisik atau kerusakan yang dapat disebabkan oleh butiran-butiran silica gel atau beras.
3. Beri Waktu untuk Pengeringan
Beri waktu yang cukup untuk pengeringan adalah tahap yang penting. Setelah membersihkan dan pengeringan awal, jangan terburu-buru untuk menyalakan kembali laptop.
Biarkan laptop terbuka dan dibiarkan setidaknya 48 jam. Ini akan memberikan cukup waktu untuk memastikan bahwa setiap tetesan air yang tersisa dapat menguap sepenuhnya.
Selama periode pengeringan, penting untuk memeriksa laptop secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kelembaban yang masih ada.
Memastikan bahwa laptop benar-benar kering sebelum dinyalakan dapat meminimalisir kerusakan lebih lanjut dan dan meningkatkan peluang pemulihan laptop dengan kondisi optimal.
4. Pergi ke Reparasi
Ini menajadi langkah terakhir dan yang paling penting dalam mengatasi laptop terkena air. Sebab, masih ada risiko kerusakan internal yang tidak terlihat secara kasat mata.
Pergi ke reparasi memungkinkan para ahli untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap komponen laptop, mengidentifikasi masalah potensial, dan memberikan solusi yang tepat.
Ini juga dapat mengevaluasi tingkat kerusakan yang mungkin terjadi pada motherboard, sirkuit, atau komponen lain yang mungkin terpengaruh oleh kelembaban.
Teknisi dapat menyediakan laporan tertulis tentang kondisi laptop sebelum dan setelah perbaikan.