Riwayat keluarga dengan asma atau alergi juga sering ditemukan pada penderita asma.
Penelitian Ilmiah
Studi oleh J. L. Bousquet dkk. (2005) menemukan bahwa meskipun alergi dingin dapat menyebabkan gejala serupa dengan asma, mekanisme yang mendasari keduanya berbeda. Alergi dingin melibatkan reaksi histamin dan peradangan lokal, sementara asma melibatkan peradangan saluran napas kronis dan penyempitan saluran napas.
Penelitian oleh V. F. Chavarria et al. (2011) menunjukkan bahwa sesak nafas yang disebabkan oleh alergi dingin lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat alergi lainnya, seperti rinitis alergi, sedangkan asma lebih terkait dengan hiperresponsivitas saluran napas terhadap berbagai pemicu, termasuk infeksi dan alergen.
Studi oleh N. M. Lee et al. (2017) mengungkapkan bahwa bronkodilator yang digunakan untuk asma dapat memberikan perbaikan signifikan pada gejala sesak nafas yang disebabkan oleh asma, tetapi tidak efektif untuk gejala yang diinduksi oleh alergi dingin.
Itulah informasi mengenai perbandingan sesak nafas akibat alergi dingin dan asma, yang bisa dipahami agar bisa ditangani dengan tepat. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.