- Penyakit Autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, juga dapat meningkatkan kerentanannya terhadap alergi dingin.
Ini disebabkan oleh sistem imun yang tidak berfungsi dengan baik.
- Paparan Air Dingin: Selain suhu udara yang dingin, paparan langsung terhadap air dingin, seperti saat berenang di kolam renang terbuka pada cuaca dingin, juga dapat memicu reaksi alergi.
Gejala Alergi Dingin
- Ruam Kulit: Reaksi paling umum dari alergi dingin adalah ruam merah yang gatal di area tubuh yang terpapar udara dingin.
- Gatal-gatal (Urtikaria): Gatal-gatal yang muncul setelah terpapar suhu dingin adalah gejala klasik dari alergi dingin. Biasanya, gatal ini muncul dalam beberapa menit setelah terpapar cuaca dingin.
- Pembengkakan: Pembengkakan pada kulit atau jaringan di sekitar wajah, tangan, atau kaki juga dapat terjadi pada beberapa orang.
- Kesulitan Bernapas: Pada kasus yang lebih serius, alergi dingin dapat menyebabkan pembengkakan di saluran pernapasan, yang membuat penderitanya kesulitan bernapas (anafilaksis).
- Pusing atau Pingsan: Beberapa orang mungkin merasakan pusing atau bahkan pingsan jika gejalanya parah dan tidak segera ditangani.
Apa yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan?
1. Perubahan Suhu Tiba-Tiba
Musim hujan sering kali disertai dengan perubahan suhu yang cepat, seperti ketika hujan tiba-tiba turun setelah hari yang panas.
Perubahan suhu yang drastis ini bisa memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap suhu dingin.
Sebagai langkah pencegahan, pastikan untuk selalu memakai pakaian yang hangat saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat hujan.