POSKOTA.CO.ID - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 03 Pramono Anung menyinggung soal wacana calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil alias RK yang akan memindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara.
Pramono bahkan mempertanyakan saat RK masih menjadi Gubernur Jawa Barat yang berencana memindahkan Pusat Pemerintahan dari Gedung Sate ke Tegalluar, Kabupaten Bandung, tapi tak terlaksana.
Ia mempertanyakan jangan sampai wacana tersebut hanya sebatas imajinasi belaka dan nantinya tidak dilaksanakan, sehingga bisa disebut hanya omong kosong belaka.
"Untuk itu kami menyampaikan apakah ini memang serius mau dipindahkan karena Jakarta sebentar (lagi) bukan ibu kota lagi, di pusat pemerintahan balai kota banyak sekali gedung yang akan menjadi kewenangan pemerintah Jakarta," kata Pramono bertanya ke RK.
RK kemudian mengklaim jika dirinya sangat konsisten dalam pembangunan Jawa Barat saat dirinya masih menjabat Gubernur.
Soal pemindahan pusat pemerintahan, RK menyebut kondisinya ternyata tidak memungkinan karena beberapa faktor, salah satunya kemacetan.
"Di Jawa Barat, Bandungnya udah jadi kota wisata bercampur-campur dengan kota pemerintahan. Kemacetan di mana-mana, tentara-tentara di Bandung itu rumahnya jauh karena biar mewah pusat militer zaman kolonial sehingga Ibu Kota Jawa Barat memang tidak cocok untuk ada pusat pemerintahan lagi maka ada wacana itu," kata RK.
"Jakarta juga sama kalau tadi ada yang tertawa urusan imajinasi, Lah IKN itu datang dari imajinasi oleh sebuah keputusan mahal keputusan politik pindah ke sana menjadi IKN hari ini, kebetulan saya kurator disana," tambahnya.
Politisi Golkar itu berujar, wacana pemindahan Balai Kota di Jakarta Pusat ke Jakarta Utara merupakan salah satu upaya mengurangi kemacetan.
"Sekarang kalau Jakarta mau mengurangi macet selain perluasan transportasi publik mari benerin tata ruangnya salah satunya adalah pusat kantor pemerintahan dikurangi dari pusat. Tentu ini harus didialogkan kepada stakeholder Jakarta terdapat di Jakarta Utara aksesnya bagus, Ancol itu punya hak 200 hektar membangun tinggal kita bikin pusat bisnis baru," ucapnya.
Pramono Anung kemudian kembali membalas soal pembangunan IKN yang disebut RK bermula dari imajinasi. Menurut dia, itu tidak relevan dengan Kota Jakarta yang telah terbangun sejak jaman kolonial.