Dharma Pongrekun Usung Program Naturalisasi 13 Sungai untuk Pemenuhan Air Bersih

Minggu 17 Nov 2024, 22:53 WIB
Sejumlah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, nomor urut tiga Pramono Anung dan Rano Karno Si 'Doel' Saat menyampaikan visi dan misi debat terakhir Pilkada Provinsi DKI Jakarta 2024 di Grand Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024). KPU DKI Jakarta menetapkan tema debat ketiga atau terakhir yakni Tata Kota dan Perubahan Iklim pada Pilkada 2024 yang digelar Grand Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Sejumlah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, nomor urut tiga Pramono Anung dan Rano Karno Si 'Doel' Saat menyampaikan visi dan misi debat terakhir Pilkada Provinsi DKI Jakarta 2024 di Grand Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024). KPU DKI Jakarta menetapkan tema debat ketiga atau terakhir yakni Tata Kota dan Perubahan Iklim pada Pilkada 2024 yang digelar Grand Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Poskota/Ahmad Tri Hawaari

POSKOTA.CO.ID - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun akan memulai program naturalisasi 13 sungai di Jakarta sebagai langkah pemenuhan air bersih untuk masyarakat.

Hal itu disampaikan calon independen ini menjawab pertanyaan panelis soal ketersediaan air bersih untuk warga Jakarta pada acara Debat ketiga Pilkada Jakarta dengan tema 'Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim' berlangsung di Hotel Sultan, Minggu, 17 November 2024. 

"Di minggu pertama kami menjabat, kami akan memulai program naturalisasi di 13 sungai di Jakarta. Langkah ini mencakup penghijauan dengan menanam hutan di sepanjang pinggir sungai agar sungai-sungai tersebut menjadi lebih layak, bahkan untuk konsumsi," kata Dharma.

Selain itu, Dharma juga akan membangun kolam 'Pipi Monyet' sebagai waduk kering untuk menampung air hujan dan banjir kiriman dari Jawa Barat.

"Air hujan yang ditampung, sebagai air tawar, dapat dimanfaatkan menjadi air bersih menggunakan teknologi modern yang terhubung dengan sistem pipanisasi ke PDAM. Dengan demikian, warga Jakarta tidak perlu lagi khawatir soal pelarangan penggunaan air tanah karena solusinya sudah tersedia," tuturnya.

Purnawirawan Polri ini juga akan membangun kolam penampungan di lokasi strategis seperti di taman-taman kota.

"Sehingga air hujan yang ditampung dapat dikonsumsi oleh warga. Dengan cara ini, warga Jakarta dapat berhemat dan tidak perlu membeli air galon," tukas Dharma.

"Program ini juga bertujuan untuk mengajarkan harmoni dengan alam kepada masyarakat. Alam adalah anugerah Tuhan yang harus kita jaga dan lestarikan, sebagaimana pemimpin Jakarta menjaga rakyatnya," tambahnya.

Tanggapan Ridwan Kamil

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil alias RK menanggapi strategi yang dilakukan paslon Dharma-Kun soal ketersediaan air bersih.

"Yang ingin saya sampaikan, satu fakta menurut Pak Basuki mantan Menteri PUPR, Jakarta tuh cukup buat minum dari Waduk Jatiluhur. Waduk Jatiluhur juga ada di Jawa Barat sehingga ini menjadi sebuah fakta untuk suplai yang cukup, tinggal pipanisasinya aja," katanya.

Ia pun memaparkan program yang akan dibawa pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) ini dalam ketersediaan air bersih di Jakarta.

Berita Terkait

News Update