Penyematan Malware: Iklan pop up yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh aplikasi atau file tertentu, terutama jika mereka meminta izin untuk mengakses informasi pribadi atau perangkat, berpotensi membawa malware (perangkat lunak berbahaya) ke dalam sistem.
Tautan yang Mencurigakan: Iklan pop up yang menawarkan link atau tombol untuk mengakses "penawaran spesial" atau "diskon besar", tetapi link tersebut mengarah ke situs yang tidak dikenal atau mencurigakan.
Tanya Jawab atau Peringatan Palsu: Iklan pop up yang mengklaim bahwa perangkat kamu terkena virus atau perlu memperbarui perangkat lunak, kemudian mengarahkan kamu ke halaman tertentu untuk mengunduh sesuatu.
Ini adalah taktik umum dari iklan berbahaya yang digunakan untuk memancing pengguna agar mengunduh aplikasi jahat.
Frekuensi Muncul yang Tinggi: Iklan yang muncul terus-menerus tanpa henti atau saat menggulir halaman web, menunjukkan bahwa aplikasi atau situs web tersebut mungkin telah menyuntikkan skrip iklan yang tidak diinginkan.
Dampak Negatif Iklan Pop up
Iklan pop up tidak hanya mengganggu, tetapi juga bisa membawa dampak yang merugikan bagi pengguna smartphone, di antaranya:
Performa Perangkat Menurun: Iklan pop up yang muncul secara terus-menerus dapat mempengaruhi kinerja perangkat dengan memperlambat proses loading atau bahkan menyebabkan perangkat menjadi lambat.
Kebocoran Data Pribadi: Beberapa iklan pop up mengarahkan pengguna ke halaman phishing atau aplikasi palsu yang dirancang untuk mencuri data pribadi, seperti kata sandi, informasi kartu kredit, dan data sensitif lainnya.
Infeksi Malware atau Virus: Mengklik iklan pop-up atau mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya bisa menyebabkan perangkat terkena virus atau malware.
Malware dapat merusak perangkat, mencuri data, atau bahkan memantau aktivitas pengguna.
Pemborosan Kuota Data: Iklan pop-up sering kali membutuhkan koneksi internet untuk memuat gambar atau video yang besar.
Jika tidak hati-hati, pengguna dapat menghabiskan kuota data mereka dengan cepat.
.png)
.jpg)
