Waspada! Bahaya Penyakit Gondongan bagi Kesehatan Tubuh, Lakukan Langkah Ini untuk Mengatasinya

Kamis 14 Nov 2024, 18:38 WIB
Ilustrasi. Berikut ini adalah bahaya atau dampak dari penyakit gondongan dan cara mengatasinya. (Freepik)

Ilustrasi. Berikut ini adalah bahaya atau dampak dari penyakit gondongan dan cara mengatasinya. (Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Ada beberapa dampak dari penyakit gondongan yang kini tengah mewabah di Indonesia.

Seperti diketahui bahwa di sejumlah daerah di Indonesia dikabarkan tengah menghadapi ancaman penyakit gondongan.

Selain itu, beberapa dokter melalui media sosialnya, termasuk TikTok sempat mengingatkan masyarakat akan bahaya gondongan.

Hal ini tentu tidak dapat dianggap sepele, karena bisa berdampak serius.

Dalam artikel ini juga membahas mengenai beberapa gejala dan cara mengatasi penyakit gondongan.

Pengertian Penyakit Gondongan

Penyakit gondongan, atau yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah mumps, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mumps, yang termasuk dalam keluarga paramyxovirus. 

Penyakit ini menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak di dekat telinga, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri. 

Penyakit gondongan dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering ditemukan pada anak-anak.

Mumps adalah penyakit yang sangat menular, menyebar melalui droplet atau percikan air liur yang terinfeksi, yang bisa terjadi melalui batuk, bersin, atau berbagi peralatan makan. 

Meskipun vaksinasi telah berhasil menurunkan angka kejadian gondongan, penyakit ini tetap dapat muncul pada individu yang belum mendapatkan vaksinasi atau yang sistem kekebalannya lemah.

Gejala Penyakit Gondongan

Gejala gondongan biasanya muncul dalam waktu 16 hingga 18 hari setelah terpapar virus (periode inkubasi). Gejala awal penyakit ini bisa ringan, namun pada beberapa kasus dapat berkembang menjadi lebih parah. Gejala utama dari gondongan meliputi:

Pembengkakan pada Kelenjar Parotis

Pembengkakan ini sering terjadi pada satu sisi wajah, tetapi pada beberapa kasus bisa menyerang kedua sisi wajah. 

Pembengkakan ini menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada daerah sekitar telinga.

Demam

Penderita gondongan sering mengalami demam, yang bisa berkisar dari ringan hingga tinggi.

Nyeri Kepala dan Sakit Tenggorokan

Sakit kepala dan tenggorokan gatal atau nyeri adalah gejala umum lainnya.

Kehilangan Nafsu Makan

Infeksi ini juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, yang diikuti dengan penurunan berat badan pada beberapa penderita.

Kelelahan dan Malaise

Penderita sering merasa lelah dan tidak enak badan secara umum.

Sakit saat Mengunyah atau Menelan

Pembengkakan pada kelenjar ludah dapat menyebabkan rasa sakit saat makan atau menelan.

Dampak dan Komplikasi Gondongan

Meskipun gondongan sering sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada remaja dan orang dewasa. 

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi meliputi:

Orkitis (Peradangan pada Testis)

Komplikasi yang paling sering terjadi pada pria dewasa adalah orkitis, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada testis. 

Pada kasus yang jarang, orkitis bisa menyebabkan kemandulan permanen jika kedua testis terpengaruh.

Meningitis Viral

Infeksi virus gondongan dapat menyebabkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, yang dikenal dengan meningitis viral. 

Meskipun tidak selalu fatal, meningitis bisa menyebabkan gangguan neurologis jangka panjang.

Penyakit Pendengaran (Sensorineural Hearing Loss)

Infeksi gondongan juga dapat merusak bagian dalam telinga, yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen. Komplikasi ini lebih jarang, tetapi sangat serius.

Penyakit Jantung (Miokarditis)

Infeksi virus gondongan juga dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung, yang bisa berisiko pada kondisi medis tertentu, meskipun ini sangat jarang terjadi.

Pancreatitis (Peradangan pada Pankreas)

Pada beberapa kasus, gondongan dapat menyebabkan pankreatitis, yaitu peradangan pada pankreas, yang bisa memengaruhi pencernaan dan metabolisme tubuh.

Hasil Penelitian Ilmiah Terkait Penyakit Gondongan

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun vaksinasi measles, mumps, rubella (MMR) sangat efektif dalam mengurangi angka kejadian gondongan, penyakit ini masih tetap dapat ditemukan di beberapa negara atau populasi tertentu. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet Infectious Diseases (2020) menunjukkan bahwa ada peningkatan kasus gondongan di kalangan remaja dan dewasa muda yang belum divaksinasi atau yang memiliki tingkat kekebalan yang lebih rendah.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat pada tahun 2018 mengindikasikan bahwa meskipun vaksinasi MMR mengurangi angka kejadian gondongan hingga lebih dari 90 persen, wabah gondongan dapat terjadi dalam populasi yang memiliki tingkat vaksinasi rendah, seperti di kalangan mahasiswa atau orang dewasa muda yang tidak mendapatkan vaksinasi di masa kecil.

Cara Mengatasi Penyakit Gondongan

1. Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Cara terbaik untuk mencegah penyakit gondongan adalah dengan mendapatkan vaksinasi MMR. 

Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, pertama kali pada usia 12-15 bulan dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun. Vaksin MMR terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi gondongan.

2. Pengobatan Simptomatik

Saat seseorang terinfeksi gondongan, tidak ada pengobatan antivirus spesifik. Pengobatan lebih difokuskan pada meredakan gejala dan menjaga kenyamanan pasien, meliputi:

Istirahat yang cukup

Konsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi

Obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi demam dan nyeri

Kompres dingin atau hangat pada area yang bengkak untuk mengurangi rasa nyeri

3. Isolasi Penderita

Karena gondongan sangat menular, penting untuk mengisolasi penderita dari orang lain untuk mencegah penyebaran virus. 

Penderita sebaiknya tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain selama 5 hari setelah pembengkakan kelenjar parotis muncul.

4. Perawatan Komplikasi

Pada kasus yang lebih serius, seperti meningitis atau orkitis, perawatan medis lebih lanjut diperlukan. 

Pada kasus orkitis, pasien sering dianjurkan untuk istirahat dan mengonsumsi obat antiinflamasi untuk meredakan pembengkakan. Dalam kasus yang lebih parah, intervensi medis mungkin diperlukan untuk mengelola komplikasi.

Itulah informasi mengenai penyakit gondongan yang perlu diwaspadai. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update