POSKOTA.CO.ID - Saat ini, banyak layanan daring seperti perbankan mewajibkan pengguna untuk melakukan swafoto (selfie) dengan kartu identitas seperti KTP atau paspor.
Namun, apakah praktik ini aman? Menurut Kaspersky pakar keamanan siber global, permintaan untuk swafoto dengan KTP sering kali menimbulkan dilema.
Jika pengguna enggan melakukannya, mereka tidak dapat mendaftar atau menggunakan layanan tersebut.
Risiko Swafoto dengan KTP
Mengunggah swafoto bersama dokumen identitas kini menjadi metode verifikasi identitas yang semakin lazim. Namun, langkah ini menyimpan risiko signifikan, terutama dalam hal keamanan data pribadi. Penjahat siber dapat memanfaatkan foto-foto ini untuk kegiatan ilegal, seperti mendirikan perusahaan palsu atau mendaftarkan kartu SIM dengan identitas kita. Di tengah maraknya pendaftaran daring, risiko ini terus meningkat.
Selain itu, pengguna sering kali tidak mengetahui bagaimana perusahaan menyimpan dan memproses data mereka secara akurat. Umumnya, pengguna hanya menerima pernyataan bahwa data mereka disimpan dengan aman tanpa adanya transparansi lebih lanjut. Padahal, swafoto dengan kartu identitas bisa menjadi sumber informasi berharga bagi penjahat siber untuk melakukan pemalsuan identitas.
"Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang memegang lembaran kertas putih seukuran dokumen standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati standar prosedur Know Your Customer. Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor, itu adalah harta karun," kata Kaspersky Dilansir dari Tadviser pada 14 November 2024.
Cara Mengurangi Risiko
Meskipun terdapat risiko yang besar, terkadang pengguna tetap perlu mengambil swafoto dengan dokumen identitas. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut:
- Pelajari Kebijakan Privasi Perusahaan: Pahami bagaimana data kita diproses, di mana data disimpan, dan siapa yang memiliki akses.
- Selidiki Riwayat Kebocoran Data: Cari tahu apakah perusahaan tersebut pernah mengalami kebocoran data dan bagaimana mereka menangani insiden tersebut.
- Tambahkan Watermark: Gunakan watermark pada swafoto untuk mengurangi kemungkinan foto dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Gunakan Aplikasi atau Situs Web Resmi: Pastikan pengunggahan foto dilakukan melalui platform resmi, dan hindari mengirim foto melalui aplikasi pesan atau email.
- Hapus Swafoto Setelah Pengiriman: Segera hapus swafoto dari perangkat, termasuk dari folder "Recently Deleted".
- Periksa Riwayat Kredit Secara Berkala: Dengan memantau riwayat kredit, kita dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan terkait identitas kita.
- Gunakan Perlindungan Maksimal: Lindungi perangkat dari potensi pencurian data dengan perangkat lunak keamanan, seperti Kaspersky.
Pertimbangkan nilai layanan yang diberikan sebelum menyerahkan swafoto kartu identitas. Hindari memberikan data pribadi demi imbalan uang atau keuntungan yang tidak sebanding dengan risiko yang ada.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.