Gondongan adalah penyakit yang sangat menular. Virus mumps dapat menyebar melalui tetesan udara yang dikeluarkan saat batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak dekat dengan orang lain, terutama anak-anak dan orang-orang yang belum divaksinasi.
Sementara itu, penelitian yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa infeksi dapat menular selama beberapa hari sebelum dan sesudah timbulnya pembengkakan kelenjar ludah.
Pasien dengan gondongan harus mengisolasi diri dari orang lain selama masa inkubasi dan fase akut infeksi, yaitu sekitar 5 hingga 9 hari setelah gejala pertama muncul.
5. Menghindari Penggunaan Obat-obatan Tanpa Resep
Saat menderita gondongan, banyak orang cenderung mengonsumsi obat-obatan bebas seperti aspirin atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan demam.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan tertentu dapat memperburuk kondisi atau menyebabkan komplikasi.
Sebagai contoh, American Academy of Pediatrics mengingatkan agar penderita gondongan tidak mengonsumsi aspirin karena dapat meningkatkan risiko sindrom Reye, sebuah kondisi langka namun serius yang dapat merusak hati dan otak pada anak-anak.
Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter mengenai obat pereda nyeri yang aman, seperti parasetamol (acetaminophen), yang lebih disarankan selama masa pemulihan.
6. Menghindari Merokok dan Paparan Asap
Merokok atau terpapar asap rokok dapat memperburuk peradangan dan memperlambat pemulihan tubuh dari infeksi.
Selain itu, merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, sehingga memperbesar risiko komplikasi.