Untuk meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian, Kementerian Pertanian pun meluncurkan program Petani Milenial.
Ini menjadi langkah inovatif dengan menawarkan gaji sebesar Rp10 Juta per bulan.
Tak hanya itu, dalam program ini juga dilengkapi dengan pelatihan teknologi modern dalam upaya peningkatan produktivitas dan mengurangi risiko.
Selain itu diharapkan dapat membuka berbagai peluang baru di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan.
3. Mendorong Inovasi dan Digitalisasi Pada Sektor Pertanian
Pada program Petani Milenial ini mengusung inovasi teknologi dan digitalisasi pada sektor pertanian.
Contohnya pelatihan mengenai alat canggih seperti Internet of Things (IoT), drone, serta aplikasi manajemen pertanian.
Sehingga diharapkan para generasi muda yang terlibat dalam meningkatkan hasil panen dengan cara yang lebih efisien.
Dengan menggunakan alat modern yang memungkinkan para petani milenial dapat memantau kondisi lahan secara langsung.
Sehingga dapat mengelola penggunaan air dan pupuk lebih optimal. Serta dapat mengurangi risiko kerugian akibat perubahan iklim maupun serangan hama.
4. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Mengurangi Ketergantungan Impor
Dengan melibatkan generasi muda untuk terjun pada sektor pertanian, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
Semakin banyaknya petani milenial terlatih dan menguasai teknologi modern, diharapkan dapat memenuhi produksi kebutuhan pangan tanpa bergantung pada impor.
Sehingga diharapkan lahir petani-petani produktif dan terampil dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pangan.