POSKOTA.CO.ID - Ada beberapa virus yang menyerang HP Android.
Virus-virus tersebut diketahui bisa mencuri data pribadi dan merugikan pemilik HP.
Sehingga, penting bagi pemilik HP Android untuk mengenali virus-virus tersebut.
Tujuannya yakni memastikan agar data pribadi di HP tetap aman.
10 Virus HP Android yang Bisa Curi Data Penting
1. Trojan
Trojan adalah jenis malware yang menyamar sebagai aplikasi atau file yang tampaknya aman, tetapi sesungguhnya membawa kode berbahaya.
Ia dapat mencuri data pribadi dan bahkan memberi akses penuh kepada peretas.
Ciri-ciri:
Aplikasi tiba-tiba memerlukan izin akses yang tidak relevan.
Ponsel terasa lebih lambat atau sering reboot.
Penggunaan data atau baterai yang tidak wajar.
Dampak:
Akses tidak sah ke data pribadi dan akun online.
Pencurian informasi sensitif seperti nomor kartu kredit atau login akun bank.
Cara Mengatasinya:
Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas.
Periksa izin aplikasi secara berkala.
Gunakan aplikasi keamanan yang terpercaya.
2. Spyware
Spyware adalah jenis malware yang diam-diam mengumpulkan informasi pribadi pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
Virus ini sering digunakan untuk memantau aktivitas online pengguna.
Ciri-ciri:
Penggunaan baterai yang cepat habis.
Ponsel menjadi sangat lambat.
Kemunculan iklan pop-up yang berlebihan.
Dampak:
Pencurian data pribadi seperti pesan, panggilan, dan riwayat pencarian.
Penipuan identitas atau pencurian dana.
Cara Mengatasinya:
Pastikan perangkat Android selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
Gunakan aplikasi anti-spyware untuk mendeteksi dan menghapusnya.
3. Adware
Adware adalah virus yang menyisipkan iklan yang mengganggu ke dalam aplikasi atau browser.
Meskipun tidak selalu berbahaya, adware bisa mengarahkan pengguna ke situs phishing yang berbahaya.
Ciri-ciri:
Munculnya iklan pop-up secara berlebihan.
Ponsel terasa lebih lambat saat browsing.
Pengalihan yang tidak diinginkan ke halaman web.
Dampak:
Gangguan dalam penggunaan perangkat.
Berisiko mengarahkan pengguna ke situs berbahaya yang mencuri data.
Cara Mengatasinya:
Hapus aplikasi yang tidak dikenal atau mencurigakan.
Gunakan aplikasi pemblokir iklan yang dapat membantu mengatasi adware.
4. Ransomware
Ransomware adalah virus yang mengenkripsi data di ponsel Anda dan menuntut tebusan agar data tersebut bisa dibuka kembali.
Virus ini bisa mengakses informasi pribadi Anda dan menyebarkan ancaman lebih lanjut.
Ciri-ciri:
Munculnya pesan yang meminta pembayaran untuk mengembalikan akses data.
File dan data tidak dapat diakses atau dibuka.
Ponsel terkunci atau tidak bisa digunakan dengan normal.
Dampak:
Kehilangan data penting.
Pembayaran tebusan yang bisa mengarah ke kerugian finansial.
Cara Mengatasinya:
Jangan membayar tebusan, karena ini tidak menjamin data Anda akan dikembalikan.
Gunakan backup data secara teratur untuk meminimalisir kerugian.
Instal aplikasi anti-ransomware yang dapat mendeteksi dan mencegah infeksi.
5. Rootkit
Rootkit adalah virus yang dapat memberikan akses penuh kepada peretas ke sistem Android Anda.
Virus ini berusaha untuk menyembunyikan keberadaannya agar sulit dideteksi.
Ciri-ciri:
Ponsel tidak dapat direset atau di-reboot dengan cara biasa.
Aplikasi atau fitur yang tidak bisa dihapus meskipun sudah dicopot.
Aktivitas yang tidak dapat dijelaskan pada perangkat.
Dampak:
Pencurian informasi dan data sensitif.
Penyalahgunaan perangkat untuk tujuan jahat, seperti peretasan lebih lanjut atau spamming.
Cara Mengatasinya:
Gunakan perangkat Android yang tidak di-root.
Jalankan pemeriksaan keamanan secara berkala dengan aplikasi antivirus.
6. Botnet
Botnet adalah jaringan perangkat yang terinfeksi dan dapat dikendalikan oleh peretas untuk tujuan tertentu, seperti serangan DDoS atau pencurian data.
Ponsel yang terinfeksi bisa menjadi bagian dari botnet tanpa sepengetahuan penggunanya.
Ciri-ciri:
Ponsel menjadi sangat lambat.
Penggunaan data yang tinggi secara tiba-tiba.
Munculnya aplikasi yang tidak dapat dihapus.
Dampak:
Pencurian data dan informasi pribadi.
Penggunaan ponsel untuk kegiatan ilegal atau berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna.
Cara Mengatasinya:
Instal dan gunakan aplikasi keamanan terpercaya.
Jaga agar perangkat selalu diperbarui dan bebas dari aplikasi mencurigakan.
7. Keylogger
Keylogger adalah malware yang merekam setiap ketikan yang dilakukan pengguna pada perangkat mereka.
Informasi yang dicuri bisa mencakup kata sandi, pesan, atau data login akun online.
Ciri-ciri:
Perangkat terasa sangat lambat atau terganggu saat mengetik.
Aktivitas aneh dalam aplikasi perpesanan atau email.
Dampak:
Pencurian informasi pribadi, termasuk kata sandi dan kredensial login.
Penyalahgunaan akun online atau transaksi keuangan.
Cara Mengatasinya:
Gunakan autentikasi dua faktor untuk meningkatkan keamanan akun Anda.
Instal aplikasi antivirus yang dapat mendeteksi keylogger.
8. Worm
Worm adalah jenis malware yang bisa menyebar dengan cepat dari satu perangkat ke perangkat lain melalui jaringan atau internet.
Worm sering kali digunakan untuk mencuri data atau merusak sistem Android.
Ciri-ciri:
Penggunaan data yang sangat tinggi.
Ponsel terhubung ke jaringan lain secara tidak sah.
Aplikasi atau file yang tidak dikenal muncul di perangkat.
Dampak:
Pencurian data pribadi.
Penyebaran malware ke perangkat lain dalam jaringan yang sama.
Cara Mengatasinya:
Hindari membuka tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal.
Perbarui sistem dan aplikasi Anda secara teratur.
9. Phishing
Phishing bukanlah virus dalam arti tradisional, tetapi merupakan serangan yang mencoba menipu pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau login mereka.
Biasanya, phishing dilakukan melalui pesan teks atau email palsu yang terlihat sah.
Ciri-ciri:
Menerima pesan atau email mencurigakan yang meminta informasi pribadi.
Tautan yang mengarah ke situs web yang tidak familiar atau mencurigakan.
Dampak:
Pencurian informasi pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.
Penggunaan data pribadi untuk penipuan atau kejahatan.
Cara Mengatasinya:
Jangan pernah mengklik tautan dari pesan yang tidak dikenal.
Verifikasi keaslian email atau pesan yang mencurigakan sebelum memberikan informasi pribadi.
10. Fake Apps
Aplikasi palsu yang menyerupai aplikasi populer sering kali mengandung virus.
Mereka bisa mencuri data pribadi atau memanfaatkan izin yang diberikan pengguna untuk tujuan berbahaya.
Ciri-ciri:
Aplikasi tidak berfungsi dengan baik atau memiliki antarmuka yang tidak biasa.
Izin aplikasi yang tidak relevan atau berlebihan.
Aplikasi yang tidak dapat dihapus setelah diinstal.
Dampak:
Pencurian data pribadi.
Penyalahgunaan perangkat untuk tujuan berbahaya.
Cara Mengatasinya:
Hanya mengunduh aplikasi dari Google Play Store atau sumber terpercaya lainnya.
Periksa ulasan dan rating aplikasi sebelum mengunduhnya.
Itulah beberapa virus HP Android yang berpotensi mencuri data penting. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.