Presiden Prabowo Subianto sowan ke kediaman mantan Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Minggu malam (3 November 2024), yang diselingi acara makan malam di Angkringan Omah Semar Solo.
Kata sowan ini kalau menurut Bahasa aslinya dari Bahasa Jawa, menunjukkan sikap hormat, sowan bermakna mengunjungi yang muda kepada orang tua. Bisa juga dari yunior kepada senior, tapi penggunaan seperti ini agak jarang di Jawa.
Jadi kalau disebut bahwa Prabowo sowan ke Jokowi lagi, itu suatu satire. Bisa juga dimaknai dia menghormati seniornya dalam hal Presiden ke senior Presiden.
Lantas kalau disebut sebagai satire karena seorang Presiden, sowan kepada tokoh yang sudah menjadi orang biasa, rakyat biasa.
Dalam kaitan ini banyak pihak yang tidak rela kalau Prabowo keroyo-royo (sangat repot-repot) ke Solo untuk menemui Jokowi yang sudah rakyat biasa.
Sepenting apakah itu, apakah tidak bisa dilakukan dengan menelpon saja, selain efektif juga hemat waktu. Apakah takut disadap, mosok Presiden disadap?
Maka timbul tanda tanya besar di kalangan masyarakat, kenapa Prabowo harus merepotkan diri menemui Jokowi ke Solo, di tengah jadwalnya super padat, dan harus mengurusi 270 rakyat Indonesia.
Orang lantas membandingkan, untuk bertemu dengan Megawati saja yang sama-sama di Jakarta, susahnya minta ampun. Ini Presiden bertemu Jokowi kok enteng sekali, harus mendatangi.
Dalam perbandingan itu, maka sekilas terlihat, Jokowi masih sangat dianggap paling penting bagi Prabowo, seakan dia lupa dirinya masih menjadi bawahan Jokowi, yang manut diperintah-perintah.
Kalau kita baca lebih luas, aktivitas Presiden Prabowo sowan Jokowi lagi tersebut, seiring dengan isu-isu besar yang ramai dibicarakan di masyarakat saat ini.
Pertama, bersamaan dengan isu dijadikannya tersangka mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Belakangan penetapan tersangka Tom lembong ini menuai kontroversi, publik menilai Prabowo melumpuhkan lawan-lawan politiknya, sebab Tom Lembong adalah timnya Capres Anies Baswedan di pillpres lalu.
Spekulasi lain, untuk melumpuhkan Anies yang akan membentuk parpol, Tom donaturnya.
Tapi di sisi lain publik juga menilai ini cawe-cawe Jokowi menghalangi Anies untuk membentuk Parpol lagi, tapi yang kena getahnya pemerintahan Prabowo, karena publik menilai, ini kerjaan Prabowo.
Kedua, sowannya Prabowo berbarengan dengan ditangkapnya 11 Pegawai Kementerian Komdigi yang membina judi online.
Dan setelah ditelisik, seperti berkembang di medsos, orang-orang ini bekas bawahan Budi Arie Setiadi saat jadi Menkominfo. Budi Arie juga Ketum Projo, pendukung Jokowi.
Nah, Prabowo ke Solo sowan Jokowi, mungkin saja membahas nasib Budi Arie yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi itu. Tapi haruskan sowan ke Solo, Menteri kan hak prerogatif Presiden.
Ketiga, terkait dengan rencana kunjungan Presiden Prabowo ke luar negeri selama sekitar dua minggu.
Artinya, kendali pemerintahan di dalam negeri Indonesia akan dikendalikan oleh Wapres Gibran Rakabuming, yang notabene anak Jokowi. Bisa jadi Prabowo minta Jokowi untuk memperhatikan hal itu.
Kempat, terkait Pilkada 2024, kedua tokoh itu berkepentingan besar untuk memenangkan jago yang diajukan, yaitu, di Pilgub Sumatera Utara, Pilgub DKI, dan Pilgub Jateng.
Kebetulan di ketiga Pilgub berhadapan dengan PDIP. Jokowi berkepentingan memenangkan mantunya, Bobby Nasution di Sumut.
Belum lama ini Ridwan Kamil sowan Jokowi dan bertemu Prabowo, di tengah isu elektabilitasnya menurun. Mungkin minta Jokowi untuk membantu.
Tapi membantu apa? Kalau kampanye, apakah Jokowi sudah didaftarkan jadi tim kampanye. Jangan sampai melanggar, atau aturannya diubah.
Terlepas dari ketiga hal tersebut, maka sowannya Prabowo ke Jokowi, perlu dijelaskan ke publik, karena terlihat lebih penting dari hal-hal lain. Dan kita akan lihat hasilnya beberapa waktu mendatang. (**)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.
.jpg)
