Warga Jaksel Masih Banyak BAB Sembarangan, Pengamat Tata Kota Sarankan Ini

Selasa 05 Nov 2024, 00:42 WIB
Ilustrasi: Aktivitas anak-anak saat sore hari bermain di aliran Sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Pengamat ,memberikan saran terkait masih banyaknya warga Jakarta Selatan yang BAB sembarangan..Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Ilustrasi: Aktivitas anak-anak saat sore hari bermain di aliran Sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Pengamat ,memberikan saran terkait masih banyaknya warga Jakarta Selatan yang BAB sembarangan..Poskota/Ahmad Tri Hawaari

POSKOTA.CO.ID - Pengamat Tata Kota, Trubus Rahadiansyah menjelaskan perlu adanya peran RT/RW untuk mengedukasi masyarakat agar tidak lagi buang air besar (BAB) sembarangan.

Hal ini merespon soal wilayah Jakarta Selatan yang masih ditemukan banyak warga BAB sembarangan.

"Pertama itu kan menyangkut perilaku ya, harusnya tugas RT/RW untuk mengedukasi mereka," kata Trubus melalui sambungan telepon, Senin 4 November 2024.

Trubus menuturkan, pemerintah juga perlu menyediakan toilet umum. Hal ini dibutuhkan agar masyarakat terbiasa BAB di tempat yang semestinya.

Penyediaan toilet umum tentunya juga perlu dilakukan pemetaan. Artinya toilet itu disediakan di lokasi-lokasi atau wilayah yang sanitasinya rendah.

"Penyediaan toilet umum ini jadi nanti ada penanggung-jawab yang jaga. Nah nanti pakai iuran warga," tukasnya.

Selain itu pemerintah juga harus konsisten untuk melakukan pemeliharaan. Hal ini penting supaya apa yang telah dikerjakan tidak sia-sia.

"Penyediaan anggaran ini bisa melalui kerjasama pemerintah dengan perusahaan (CSR)," ungkapnya.

Sebelumnya, Walikota Jakarta Selatan, Munjirin memaparkan jika di wilayahnya baru sekitar 10 Kelurahan dari 65 Kelurahan bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).

Hal itu disampaikan Munjirin dalam acara Pembinaan Kota Sehat Tahun 2024 di Jakarta, pada Kamis 31 Oktober 2024 lalu.

"Jakarta Selatan saat ini baru 10 kelurahan atau 15,38 persen dari 65 kelurahan di Jakarta Selatan yang mencapai ODF," kata Munjirin dalam paparannya.

Sementara untuk mencapai Kota Sehat harus mencapai 80 persen ODF untuk kategori swastisaba padapa, 90 persen Kelurahan ODG untuk kategori swastisaba wiwerda, dan 100 persen Kelurahan ODF untuk kategori swastisaba wistara.

Munjirin berujar pihaknya telah memerintahkan para Lurah untuk melakukan maping atau pemetaan wilayah yang masih rendah ODF dan menindaklanjuti masalah sanitasi itu.

Terpisah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kota Jakarta Selatan, Khabib Asyngari menuturkan tujuan tujuan kegiatan Pembinaan Kota Sehat Tahun 2024 ini adalah untuk percepatan ODF ini.

"Dengan tujuan guna menuju kota sehat dengan menjalankan sembilan indikator tatanan kota sehat," tuturnya. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

News Update