Obrolan Warteg: Gestur Dukungan Politik

Senin 04 Nov 2024, 03:05 WIB
Obrolan Warteg: Gestur Dukungan Politik. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Gestur Dukungan Politik. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Kita biasanya tak cukup dengan kata-kata untuk menyampaikan pesan, pernyataan, penegasan atau peringatan. Adakalanya ketika berkomunikasi dengan orang lain diikuti dengan gerak anggota badan seperti tangan, kaki, maupun kepala.

Tetapi sebaliknya, tidak jarang juga seseorang hanya menggunakan anggota badan- disebut gestur, ketika berkomunikasi.

‘Iya gestur tubuh itu sebagai isyarat pengganti ucapan.Lagi pula berkomunikasi dan berinteraksi itu tak harus dengan ucapan,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, bung Heri dan bang Yudi.

“Iya seperti kalian tadi bertanya ketika aku lagi menelan nasi, aku diam saja. Diamnya itu sebagai isyarat aku lagi makan. Kalau langsung aku jawab bisa-bisa tersedak,” ujar Heri

“Aku pikir diam karena nggak mau jawab, lagi marahan sama aku,” kata Yudi.

“Nah, itu artinya salah menangkap isyarat melalui gestur tubuh. Hati-hati loh, gestur tubuh kadang penuh misteri, apalagi di dunia politik. Senyum belum tentu senang, boleh jadi menertawakan,” jelas mas Bro.

“Berarti kita nggak boleh sembarangan menafsirkan bahasa tubuh. Mesti belajar ilmunya,” kata Yudi.

“Memang ada disiplin ilmu yang disebut kinesiologi, yaitu ilmu yang mempelajari gerakan tubuh yang mencakup interpretasi gerakan mata, perubahan ekspresi wajah, perubahan posisi kaki dan gerakan anggota tubuh lainnya seperti tangan dan bahu,” kata mas Bro.

“Kalau yang lebih detail itu biarlah ahlinya yang menafsirkan, tetapi yang umum kita dapat menebaknya. Misalnya menepis tangan berarti nggak boleh, mengangguk itu oke. Menggeleng itu tidak atau bukan,” kata Heri.

“Nah, kalau makan bareng gimana?,” tanya Yudi.

“Itu menunjukkan adanya kedekatan seperti Presiden Prabowo Subianto yang mengajak Cagub Ridwan Kamil (RK), makan bareng di restoran padang. Dari gestur tubuh saat makan malam itu penuh keakraban,” kata mas Bro.

“Itu gambaran dari gestur tubuh, kalau gestur politik bagaimana?,” tanya Heri.

“Pengamat sih bilang pertemuan itu secara gestur politik memberikan dukungan penuh kepada RK sebagai Cagub Jakarta,” kata mas Bro.

“Kalau dukungan politik Gerindra kepada RK sih sudah jelas, sejak awal yang pertama mengusungnya menjadi Cagub Jakarta,” kata Heri.

“Mengusung, mencalonkan artinya mendukung untuk meraih kemenangan,mesin partai pengusung bergerak memenangkan pilgub Jakarta. Soal hasilnya, kita lihat nanti di 27 November,” urai mas Bro. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Bersih Lingkungan

Rabu 06 Nov 2024, 07:01 WIB
undefined

Obrolan Warteg: Kongkalikong

Sabtu 09 Nov 2024, 05:14 WIB
undefined

Obrolan Warteg: Kompak Yuk

Senin 11 Nov 2024, 07:02 WIB
undefined
News Update