POSKOTA.CO.ID – Berkat lagu terbaru G Dragon berjudul POWER, netizen juga ikut fokus dengan orang yang ada di belakang label rekaman yang menaunginya, yang ternyata miliki CEO asal Palestina.
Akibat aksinya bergabung dengan label rekaman bernama EMPIRE tersebut, G Dragon memikat hati netizen, bahkan pecinta musik yang bukan penggemarnya pun menghujaninya dengan pujian.
Sebab, beberapa idol K-Pop malah diketahui berkolaborasi musisi yang mendukung Israel. Salah satu yang mendapat sorotan adalah Rose karena berkolaborasi dengan Bruno Mars.
Diketahui penyanyi Hawai ini sering menunjukkan kedekatannya dengan Israel melalui berbagai bukti, seperti saat mereka melakukan konser spektakuler di Tel Aviv.
G Dragon Gabung dengan EMPIRE
Melansir Koreaboo, G Dragon merilis singel pertamanya setelah tujuh tahun vakum dengan lagu POWER pada 31 Oktober 2024. Karya ini sangat ditunggu penggemar selama bertahun-tahun.
Meskipun lagu POWER telah menuai banyak pujian dari netizen, kemitraannya dengan label independen EMPIRE telah semakin menggemparkan internet.
Lagu POWER dirilis setelah bekerja sama dengan agensi G Dragon di Korea, Galaxy Corporation, dan EMPIRE.
Netizen kemudian menyadari bahwa EMPIRE dimiliki oleh Ghazi Shami, seorang pengusaha asal Palestina.
Dirinya secara konsisten vokal menentang serangan brutal Israel terhadap kehidupan warga Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Menurut The Lancet, jurnal medis Inggris yang terkenal, jumlah korban tewas di Gaza diperkirakan mencapai 186.000 pada Juli. Jumlah ini terus bertambah sejak saat itu.
Tahun lalu, ketika serangan Israel terhadap kehidupan sipil semakin biadab, penggemar K-Pop juga secara vokal mengkritik Zionisme dan pengaruh Zionis yang semakin besar dalam industri tersebut.