POSKOTA.CO.ID - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengutuk keras aksi tawuran yang masih kerap terjadi belakangan ini. Ia menekankan, Polsek wajib turun ke lapangan seminggu dua kali.
"Polsek itu seminggu dua kali (patroli), dia wajib keliling. Tapi Babinkamtibmas bisa lebih banyak, walaupun cuma 5 sampai 10 menit berinteraksi apa kendala masyarakat," kata Karyoto kepada wartawan, usai ngopi Kamtibmas bersama warga RW 12 Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu malam, 30 Oktober 2024.
Karyoto menyadari, kepolisian tidak bisa bekerja sendiri untuk mencegah aksi tawuran antarkelompok. Juga dibutuhkan peran pemerintah dalam mengatasi masalah tawuran antar kelompok yang masih terjadi di masyarakat.
Karyoto berujar, peran pemerintah seperti menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat. Misalnya di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, masih banyak anak-anak yang harus bergantian dengan orang tua hanya untuk tidur.
"Anak-anak muda tidur jam 5 pagi, jam 11 malam bangun, kelebihan energi, mau main bola malam gak ada lampu, gak ada lapangan, mainannya ya terpancing berpotensi tawuran. Nah dengan ini apalagi program Pak Presiden dengan rumah 3 juta, ya mungkin bisa membuat masyarakat itu lari ke sana," katanya.
Selain itu, Karyoto menambahkan, pemerintah juga harus memastikan apakah masih ada rumah susun yang kosong. Jika ada, warga bisa dipindahkan ke sana dengan menyewa.
"Saya rasa rumah susun harga sewanya lebih murah ya, masih terjangkau, nah itu bisa harus diperhatikan," tambahnya.
Adapun kegiatan Ngopi Kamtibmas ini bertujuan untuk mendengar aspirasi warga. Di acara ini warga dan tiga pilar guyub membahas masalah yang terjadi.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.