Obrolan Warteg: Dari Relawan Menuju Parpol

Selasa 29 Okt 2024, 07:03 WIB
Obrolan Warteg: Dari Relawan Menuju Parpol. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Dari Relawan Menuju Parpol. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Ada kabar relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang dikenal dengan nama Pro Jokowi alias Projo akan bertransformasi menjadi partai politik (parpol), usai Jokowi purnatugas sebagai Presiden ke-7 RI.

Konon, wacana pembentukan parpol ini pun sudah mendapat izin dari Jokowi.

Tinggal kelanjutannya bagaimana, itu terserah kepada Projo sendiri.

“Tetapi bikin parpol itu tidaklah mudah, banyak persyaratan yang harus dipenuhi baik administrasi, prosedural maupun dukungan dana,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Betul juga belum lagi dukungan massa ya,” tambah Yudi.

“Kalau soal massa sih sepertinya Projo tak perlu diragukan karena ada di mana-mana,” kata Heri.

“Iya itu yang harus dibuktikan. Cuma relawan dengan kader parpol itu beda.Tak sedikit anggota masyarakat yang lebih memilih menjadi relawan, ketimbang menjadi anggota parpol,” kata mas Bro.

“Relawan bebas menentukan sikap atas kehendak pribadi, sesuai hati nurani, sedangkan anggota, kader parpol terikat oleh aturan main yang ketat,” kata Yudi.

“Lantas bagaimana dengan soal pendanaan parpol?,” tanya Heri.

“Ini yang menjadi kunci maju mundurnya parpol. Tanpa dana, apa pun organisasi tak bisa berbuat banyak, lebih – lebih parpol. Karenanya, dukungan dana dari kadernya menjadi yang utama agar mesin parpol dapat bergerak ke segala lini,” lata mas Bro.

“Sementara dukungan dana dari pemerintah, belumlah mencukupi, Bahkan, dibilang masih sangat kecil. Itulah sebabnya banyak pengamat mengusulkan anggaran untuk parpol diperbesar,” kata Yudi.

“Dengan anggaran yang lebih dari mencukupi diharapkan kemandirian parpol akan semakin kuat, tidak tergantung dari pemodal politik yang dapat mempengaruhi kebijakan parpol dalam mempersiapkan calon pemimpin bangsa ke depan,” jelas mas Bro.

“Berarti ribet juga ya bikin parpol?,” kata Heri.

“Ribet sih tidak, sepanjang semua persyaratan terpenuhi, badan hukum pendirian parpol bisa didapatkan. Yang berat ke depannya, menjalankan organisasi parpol itu sendiri. Mampu nggak merangkul sebanyak mungkin massa menjadi anggotanya, kader loyalnya,” kata mas Bro.

“Publik juga akan menguji kredibilitasnya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Kalau lemah dan tidak konsisten, rakyat akan menjauh,” tambah Yudi.

“Intinya parpol menjadi kuat kalau dipercaya rakyat, perjuangannya teruji hebat untuk kesejahteraan rakyat. Bukan sebatas sarana mencari kekuasaan semata,” ujar mas Bro. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update