POSKOTA.CO.ID - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyiapkan strategi untuk mengaktifkan kembali pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern.
Menurut dia, permodalan menjadi unsur penting untuk menumbuhkan kembali pedagang tradisional.
"Maka dengan demikian, permodalan itu menjadi hal yang sekarang ini benar-benar ditunggu oleh para pedagang pasar, ada bantuan dan mereka sebenarnya sangat rajin untuk membayar modal yang diberikan oleh siapapun, termasuk kur dan sebagainya," kata Pramono kepada wartawan usai debat kedua Pilkada Jakarta, Minggu, 27 Oktober 2024.
Selain permodalan, Pramono juga akan membenahi sarana dan prasarana yang ada di pasar tradisional. Hal ini untuk menarik minat pengunjung untuk kembali berkunjung ke pasar tradisional.
"Karena memang persaingan pasar rakyat dengan pasar modern tidak bisa dihindari dan sekarang sudah terjadi," katanya.
Menurut dia, hal ini merupakan tanggungjawab pemerintah. Apalagi pasar tradisional berada dibawah naungam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Dan itu menjadi tugas pemerintah daerah, termasuk pemerintah Jakarta untuk menjaga itu. Sekarang kalau dibiarkan persaingannya apalagi dengan yang besar-besar, pasti pasar rakyat ini akan kalah, pedagangnya akan kalah," tuturnya.
"Untuk itu harus ada perlindungan terhadap mereka dalam kodisi persaingan yang seperti ini," sambung Pramono
Keluhan Pedagang Pasar
Pedagang tradisional mengeluhkan kondisi pasar yang sepi. Salah satu keluhan itu datang dari pedagang tradisional di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Selain faktor kondisi pasar, salah satu pedagang sayur mayur, Ita, menuturkan tarif parkir yang mahal juga membuat pengunjung enggan datang ke pasar tradisional.
"Iya lah orang per jam nya aja udah berapa, 4 ribu sekarang, terus orang belanja ke pasar sekarang berapa? Orang belanja ke pasar gak cukup se jam. Nah tar kalau itu (karcis) parkir ilang kita bayarnya berapa, 25 ribu, kalau karcisnya ilang," kata Ita di lokasi, Senin, 10 Juni 2024.