"Dan itulah yang membuat saya cinta, saya semangat, yang awalnya elektabilitas 0 persen karena gak pernah muncul di ruang publik, ya fight untuk bisa mengejar," katanya.
Maju sebagai calon Gubernur Jakarta bukan lah hal yang dibayangkan sebelummya oleh politisi senior PDIP itu. Pramono akui menolak beberapa kali tawaran ketum Megawati.
"Saya adalah orang yang sudah 27-28 tahun dengan Bu Mega sehingga ketika saya tau udah gak ada ruang untuk menolak, saya berpikir dan kemudian saya duduk sama Rano Karno," terangnya.
Setelah duduk bareng, Pramono mengakui bahwa Rano Karno alias Bang Doel juga menjadi salah satu orang yang menjadi penyemangat dirinya berlaga di Pilgub Jakarta.
"Pertanyaan saya sederhana, Bang Doel saya tanya, kalau Bang Doel maju kan Bang Doel harus mundur dari anggota DPR RI, dia kan udah terpilih. Terus dia bilang 'Mas saya ini adalah seniman, saya ini bukan orang yang berada secara finansial'. Kalau saya maju ini kan konsekuensinya bagi keluarga kami," cerita Pramono.
"Nah disitu sebenarnya awal oh iya ya Bang Doel aja bisa dan mau. Akhirnya saya ketemu istri saya, istri saya bilang ya udah bismillah aja," tambahnya.
Sejak memutuskan maju di Pilgub Jakarta, Pramono Anung mengakui dirinya mengalami perubahan signifikan.
"Saya terus terang begitu bersemangat, hampir setiap hari ada 9-11 titik yang saya kunjungi, dibandingi calon lain bahkan calon 1 dan 2 dijumlahkan untuk turun ke lapangn saya masih jauh banget diatas, karena kan ada data Bawaslu ya," tukasnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.
