RS Indonesia di Gaza Kembali Jadi Target Tentara Israel, MER-C Indonesia Ungkap Kondisi Terkini

Rabu 23 Okt 2024, 12:25 WIB
MER-C Indonesia mengungkapkan kondisi terkini di sekitar RS Indonesia yang menjadi target pembakaran tentara Israel. (X/mercindonesia)

MER-C Indonesia mengungkapkan kondisi terkini di sekitar RS Indonesia yang menjadi target pembakaran tentara Israel. (X/mercindonesia)

POSKOTA.CO.ID – MERC-C Indonesia memberikan update mengenai kondisi RS Indonesia yang jadi target tentara Israel pada Senin, 21 Oktober 2024 kemarin.

Perusakan ini bukan terjadi satu kali, tapi pada 2023 kemairn, rumah sakit sumbangan rakyat Indonesia ini juga dibombardir oleh Israel hingga dijadikan markas mereka.

Sebelumnya tentara Israel telah mengepung dan menembakkan artileri ke RS Indonesia di Gaza pada Sabtu, 19 Oktober 2024 dini hari.

“Tentara Israel membakar lantai atas Rumah Sakit Indonesia, Gaza utara,” kata kantor berita Palestina, WAFA yang mengunggah visual pembakaran yang viral di media sosial.

Tentara Israel Bom Generator Pembangkit Listrik

Media UEA, The National, melaporkan bahwa RS Indonesia yang berada di Kota Beit Lahia, sebelah utara kamp pengungsian Jabalia ini, menjadi sasaran langsung Israel. 

Tak hanya itu, generator pembangkit listrik RS Indonesia dibom oleh tentara Zionis sehingga listrik padam. “Pasien meninggal setelah terputus dari perangkat oksigen,” kata Kemenkes Gaza.

Bahkan, tentara Israel juga membatasi pergerakan siapa pun yang berada di rumah sakit. Akibatnya, staf rumah sakit harus menguburkan jenazah di dalam kompleks rumah sakit yang masih dikepung.

Dalam serangan Israel tersebut, sedikitnya ada dua pasien RS Indonesia meninggal dunia karena tak mendapat pasokan oksigen setelah aliran listrik mati.

MER-C Indonesia Beri Update Kondisi Terkini

MER-C adalah organisasi kemasyarakatan di bidang kegawatdaruratan dan medis yang menjadi inisiator pembuatan RS Indonesia di Gaza ini menunjukkan kegeraman atas aksi tersebut

\"Rumah Sakit Indonesia telah menjadi fasilitas kesehatan utama di Gaza Utara, dan simbol harapan masyarakat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan," ujar MER-C pada 20 Oktober 2024.

"Pengembangan pelayanan terus dilakukan MER-C sampai pecah pembantaian dalam Jalur Gaza oleh penjajah tahun 2023,” tambah keterangan tersebut.

News Update