Pramono Anung Janji Buka Dialog Cari Solusi Sengketa Lahan Warga Sunter dan Kodam Jaya

Selasa 22 Okt 2024, 21:52 WIB
Calon Gubernur Jakarta nomor urut Pramono Anung saat menyapa warga Sunter Jaya, Jakarta Utara. (Poskota/Pandi)

Calon Gubernur Jakarta nomor urut Pramono Anung saat menyapa warga Sunter Jaya, Jakarta Utara. (Poskota/Pandi)

POSKOTA.CO.ID - Warga Sunter, Jakarta Utara, mengeluhkan perkara sengketa lahan dengan Kodam Jaya yang sampai saat ini masih bergulir. Keluhan disampaikan ketika calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung datang ke RW 03 Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara.

Kedatangan Pramono Anung disambut oleh kesenian tradisional Betawi seperti tanjidor, ondel-ondel dan palang pintu. Setelah itu warga melontarkan keluhannya.

Ketua RW setempat, Toto mengatakan, warga mempertanyakan soal hak bangunan yang ternyata masih bersengketa dengan pihak Kodam Jaya.

"(Warga) sini sudah (memiliki) sertifikat dari tahun 2000, 2001, 2002 jadi hak milik dan HGB. Kenapa giliran 2018 ada klaim Kodam?," kata Toto mengadukan masalah ke Pramono.

Toto mengungkapkan, pihak Kodam mengatakan lahan tersebut sudah dimiliki sejak masa KNIL atau sekitar 1950. Menurutnya, KNIL sendiri merampas tanah milik warga. Tanah tersebut kemudian dikembalikan kepada BUMN, dalam hal ini pemerintah, setelah Belanda kembali ke negaranya.

Pemerintah kemudian membagi-bagikan tanah tersebut untuk pelabuhan, tentara dan sebagainya. Namun tanah itu kemudian ditelantarkan. "Saya saja di sini dari tahun 70 pak. Jadi nggak dikutik-kutik. Tiba-tiba, Kodam datang," ucap Toto.

Dia menduga sengketa ini muncul karena adanya proyek jalan tol. Hal ini pun membuat warga sekitar sangat resah. "Ini kasihan ibu-ibu nih. Sudah banyak yang resah," ujar Toto.

Ia pun berharap Cagub Jakarta Pramono Anung jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta, bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. "Saya harapkan sekali lagi nih, benar-benar harus memperjuangkan masalah ini," harap Toto.

Menanggapi itu, Pramono menyampaikan akan mempertemukan warga dengan pihak-pihak terkait. Menurutnya, permasalahan apapun bentuknya harus ada ruang dialog untuk menemukan jalan tengah atau jalan keluar.

"Saya akan pertemukan, kebetulan kalau di kalangan pemerintahan saya ini sudah senior banget," tutur Pramono.

"Nggak bisa kemudian katakanlah karena ini Kodam Jaya, masyarakat semuanya harus dilihat persoalan yang sebenarnya," imbuhnya.

Berita Terkait

News Update