Obrolan Warteg: Menanti Aksi Menteri

Selasa 22 Okt 2024, 07:02 WIB
Obrolan Warteg : Menanti Aksi Menteri. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg : Menanti Aksi Menteri. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Hari ini kalian mau ngobrolin apa?,” tanya bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bung Yudi.

“Sekarang lagi ramai soal politik, mulai dari pemanggilan para tokoh sebagai calon menteri atau wakil menteri, pelantikan Presiden - Wapres hingga pelantikan para menteri,” kata Yudi.

“Tapi itu sudah lewat. Pelantikan Presiden dan Wapres sudah, Pelantikan kabinet juga sudah, “ urai Heri.

“Iya sih, tapi masih menjadi perbincangan masyarakat, utamanya para  menteri yang baru dilantik mulai dari biografinya, dari parpol mana, simpatisan parpol mana atau kalangan profesional,” ujar Yudi.

“Ya, paling soal itu. Namun lepas dari kalangan mana, mereka sudah dilantik. Yang ditunggu sekarang, mau ngapain setelah dilantik. Apa yang segera akan dilakukan,” ujar Heri.

“Berarti yang ditunggu adalah aksi sebagai menteri baru ya,” tanya Yudi.

“Betul yang posnya sama, tidak ada perubahan, nggak ada masalah.Tinggal melanjutkan kerja seperti sebelumnya. Tapi bagi menteri baru, tentu menyesuaikan diri dengan ruangan kerjanya, stafnya, pejabat internalnya dan masih banyak lagi,” kata mas Bro.

“Betul tuh, mungkin saja ruang kerja minta diubah posisi mejanya, lemarinya, dan warna catnya,” kata Yudi.

“Penyesuaian bisa sambil jalan. Yang penting kerja kerja dan kerja. Rakyat nunggu hasil kerja, bukan menunggu penyesuaian,” kata Heri.

“Kok gitu banget komennya. Sabar dong, segala sesuatu harus dipersiapkan, direncanakan dengan baik agar hasilnya menjadi baik. Tidak boleh grusa-grusu, ojo kesusu,” kata mas Bro.

“Setuju Bro. Tapi jangan pakai pepatah ‘lambat asal selamat’ karena ini kerja, bukan nyetir mobil,” ujar Heri.

“Iya .. iya. Nafsu banget sih,” ujar Yudi.

“Ini bukan soal keburu nafsu, tetapi ingin merasakan bagaimana makan bergizi gratis,” ujar Heri.

“Oh ala,, iyu toh arahnya.,” kata mas Bro.

“Kalau cuma makan bergizi gratis nggak usah nunggu program berjalan, sekarang pun bisa didapatkan di warteg ini,” tambah Yudi.

“Jangan bercanda, aku lagi serius nih,” kata Heri.

“Loh aku juga serius. Tolong Yu siapkan satu porsi makan siang bergizi,” kataYudi kepada Ayu Bahari, pedagang warteg langganan mereka. Setelah pesanan datang, Yudi pun menyodorkan ke meja Heri, “Nih makan siang bergizi, gratis lagi karena aku yang bayar  Rp 15.000, sama kan.”

“Yang ditunggu bukan cuma makan bergizi gratis, juga pangan murah dan rumah murah di desa – desa,” kata mas Bro. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Beri Aku 10 Pemuda

Senin 28 Okt 2024, 07:03 WIB
undefined

News Update