“Bersikap bijak dalam merespons setiap harapan rakyat dan segala peristiwa yang kini sedang terjadi, patut menjadi acuan dan panduan..”
-Harmoko-
Pesta rakyat yang digelar berbarengan dengan pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, sebagai gambaran adanya suka cita menyambut pemerintahan baru.
Suka cita bukan sebatas pertanda adanya rasa senang, ceria dan bahagia. tetapi, lebih dari itu.
Sejatinya, suka cita, sebagai cerminan adanya harapan besar rakyat Indonesia kepada kepemimpinan Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan.
Harapan bahwa Presiden Prabowo dapat memajukan bangsa dan negara.
Mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa. Mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, melepaskan rakyat dari belenggu kemiskinan, kesenjangan sosial dan ekonomi.
Mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk meniadakan pengangguran baik yang faktual maupun terselubung. Mampu melindungi rakyatnya dari perilaku diskriminasi dalam segala sektor kehidupan. Mampu melindungi, menguasai kekayaan alam negeri kita untuk dimanfaatkan sebaik – baiknya bagi kemakmuran rakyat sebagaimana cita- cita negeri ini didirikan.
Dan, masih banyak kemampuan lainnya yang dimiliki Presiden Prabowo untuk memajukan bangsa dan negara karena komitmennya, rekam jejaknya, dan pengalamannya.
Belum belum lagi nasionalismenya yang tak perlu diragukan lagi dalam membangun kemandirian bangsa.
Intinya, rakyat menaruh harapan besar Presiden Prabowo mampu menyediakan pangan melimpah dengan harga murah, terjangkau oleh seluruh rakyat yang paling bawah sekalipun.
Dapat dikatakan, setidaknya dengan sudah tercukupi ketersediaan pangan, sandang dan papan yang membuat ‘rakyat tersenyum ceria’ bagaikan pesta dalam kesehariannya.
Rakyat sangat tidak berharap, pesta rakyat hanya terjadi di awal pemerintahan, tetapi menuai derita pada ujungnya.
Harapan yang begitu besar rakyat Indonesia kepada Pemerintahan, bukan tanpa alasan. Yang pertama, karena adanya kepercayaan rakyat, yang kedua, simbol adanya dukungan kepada pemerintahan yang baru..
Karenanya harapan rakyat adalah peluang untuk mewujudkannya. Lagi pula harapan rakyat tersebut sejalan dengan visi dan misi yang telah digelar oleh Prabowo di saat kampanye pilpres lalu.
Kita kenal “Astacita” – yang menjadi visi dan misi Prabowo, berikut 17 program prioritas, mulai dari memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan HAM.
Membanguna kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi dan air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Membangun SDM yang cerdas, berkualitas dan berintegritas serta berbudi pekerti luhur.
Pemberantasan korupsi, pemberantasan kemiskinan serta peningkatan lapangan kerja baru hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Belum lagi adanya program unggulan seperti “Makan Bergizi Gratis” yang dicanangkan bagi 82,9 juta penerima dalam upaya menyiapkan SDM berkualitas yang menyedot anggaran hingga Rp400 triliun.
Klop sudah harapan besar rakyat selaras dengan visi dan misi yang telah dijanjikan Presiden Prabowo. Maknanya apa yang menjadi harapan rakyat, Prabowo sudah menyiapkan jawabnya.
Yang diperlukan sekarang adalah implementasi dari visi dan misi guna menjawab harapan rakyat, memenuhi janjinya kepada rakyat di tengah situasi ekonomi yang masih berat, ketidakpastian hukum, masih maraknya korupsi.
Ditambah lagi awan gelap masih menyelimuti ekonomi global serta dinamika geopolitik yang tak mudah diterka.
Secara logika cukup berat, tetapi dengan postur zaken kabinet yang terdiri dari orang-orang hebat, dengan keahlian dan profesinya yang layak diandalkan, dapat diyakini harapan rakyat secara bertahap dapat terwujud.
Disadari,memenuhi harapan rakyat tidak bisa serta merta dan seketika, tetapi upaya mewujudkannya harus terlihat secara nyata.
Gerak cepat perlu dilakukan oleh masing-masing menteri dan pejabat yang telah diberi amanah. Apa yang dapat dilakukan sekarang, lakukanlah.
Tidak harus menunggu anggaran tahun depan, utamanya untuk program unggulan
yang sangat diharapkan rakyat, seperti makan bergizi gratis.
Meski kecil, tetapi melakukan aksi nyata yang bermanfaat, ketimbang tidak sama sekali, menunggu tanpa kenal batas waktu seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Bersikap bijak dalam merespons setiap harapan rakyat dan segala peristiwa yang kini sedang terjadi, patut menjadi acuan dan panduan.
Seseorang dapat dikatakan bijaksana, jika selalu bertindak berdasarkan akal sehat dan logika sehingga dapat bersikap tepat dalam menghadapi setiap keadaan dan peristiwa.. Lebih mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dalam mengambil keputusan. Semoga. (Azisoko).
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.