Netizen 'Kaget' Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor dalam Waktu Singkat di UI, Bandingkan dengan AHY

Sabtu 19 Okt 2024, 19:51 WIB
Bahlil Lahadalia saat berada dalam kegiatan Partai Golkar. Dirinya menyedot perhatian publik saat raih gelar doktor dalam waktu singkat. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Bahlil Lahadalia saat berada dalam kegiatan Partai Golkar. Dirinya menyedot perhatian publik saat raih gelar doktor dalam waktu singkat. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID – Selain kabar yang menimpa Raffi Ahmad, diraihnya gelar doktor oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga menarik perhatian publik.

Diketahui bahwa Bahlil telah berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Kajian Stratejik dan Global, dari Universitas Indonesia (UI).

Yang membuat netizen penasaran adalah waktu yang terbilang singkat bagi bahlil untuk mendapatkan gelar doktor di depan namanya tersebut.

Pencapaian ini terbilang luar biasa, sebab Bahlil hanya membutuhkan waktu 20 bulan atau 1 tahun 8 bulan untuk menyelesaikan program studi tersebut.

Fakta Menarik Gelar Doktor Bahlil Lahadila

Menariknya lagi, gelar tersebut diraih dengan predikat cumlaude. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Sidang Promosi Doktor, Prof I Ketut Surajaya di Kampus UI, Depok.

"Tim penguji memutuskan untuk mengangkat saudara Bahlil Lahadalia menjadi Doktor dalam Studi Kajian Stratejik dan Global, dengan yudisium cumlaude," katanya.

Bahlil tercatat sebagai mahasiswa Doktoral UI sejak 13 Februari 2023, dan pada 16 Oktober 2024, ia secara resmi dinyatakan lulus oleh tim penguji dalam sidang yang disiarkan secara daring tersebut.

Dalam sidang terbuka, Promotor Prof. Chandra Wijaya mengumumkan bahwa Bahlil berhak menyandang gelar Doktor, serta menerima segala hak dan kehormatan yang melekat pada gelar itu.

"Saya menyatakan saudara Bahlil Lahadalia lahir di Banda Maluku Tengah, Maluku tanggal 7 Agustus 1976, menjadi Doktor dalam bidang Kajian Strategik dan Global," ujarnya, Rabu 16 Oktober 2024.

"Sehingga saudara memperoleh semua hak dan kehormatan yang dicakup oleh gelar itu sesuai dengan adat dan kebiasaan yang berlaku," tambahnya.

Disertasi yang berjudul Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia dipresentasikan dalam sidang promosi doktoralnya.

Berita Terkait
News Update