Dengan tidak adanya obat yang signifikan, peningkatan fokus pada perubahan gaya hidup yang berpotensi melindungi seperti diet dan olahraga, dinilai sangat membantu.
Tim AS menghitung skor risiko genetik pada awal penelitian menggunakan statistik genom luas Alzheimer.
Orang Eropa dan Afrika dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan faktor-faktor ini.
Mereka dengan risiko tertinggi termasuk orang-orang yang memiliki setidaknya satu salinan varian gen yang terkait dengan alzheimer, bernama APOE e4.
Lebih dari seperempat (28 persen) orang Eropa dan empat dari 10 orang keturunan Afrika juga membawa gen tersebut.
Kelompok dengan risiko terendah memiliki mutasi yang dikenal sebagai APOE e2, yang dikaitkan dengan pencegahan demensia.
Untuk orang Eropa, orang dengan skor tertinggi dalam faktor gaya hidup memiliki risiko demensia yang lebih rendah di kelima kelompok genetik, termasuk mereka yang memiliki APOE e4.
Di antara orang Afrika, pola serupa dari penurunan risiko demensia di ketiga kelompok muncul.
Namun, Prof Tin dan rekan studi menunjukkan jumlah peserta lebih kecil dan membatasi temuan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.
Pada akhir penelitian, 2.234 peserta mengembangkan demensia, termasuk 1.603 orang keturunan Eropa dan 631 orang keturunan Afrika.
Saat ini, ada sekitar enam juta orang di AS dengan alzheimer. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Neurology.
Anda bisa memeriksakan secara rutin kondisi anda, termasuk adanya risiko alzheimer atau tidak. (*)