Sunarto Dipilih Menjadi Ketua Mahkamah Agung Menggantikan Syarifuddin

Rabu 16 Okt 2024, 14:25 WIB
Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA akhirnya memutuskan Sunarto menjadi Ketua Mahkamah Agung. (Istimewa)

Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA akhirnya memutuskan Sunarto menjadi Ketua Mahkamah Agung. (Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA akhirnya memutuskan Sunarto menjadi Ketua Mahkamah Agung menggantikan M. Syarifuddin. Pemilihan tersebut digelar di Ruang Prof. Dr. Kusumah Atmadja, Gedung MA, Jakarta, Rabu 16 Oktober 2024.

Awalnya Sunarto menduduki jabatan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial. Dalam hal ini, Sunarto menang telak dengan mengantongi 30 suara. 

Dengan modal tersebut Sunarto pun mengungguli tiga hakim agung lainnya yang mencalonkan diri, diantaranya Haswandi (empat suara), Soesilo (satu suara), dan Yulius (tujuh suara).

Diketahui, Haswandi merupakan Hakim Agung Kamar Perdata, Soesilo Hakim Agung Kamar Pidana, dan Yulius menjabat Ketua Kamar Tata Usaha Negara.

Pada Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA dihadiri oleh 45 dari 46 orang hakim agung. Adapun jumlah suara masuk adalah 44 suara yang terdiri dari 42 suara sah dan dua suara tidak sah, sementara satu suara lainnya abstain.

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor 212/KMA/SK.KP1.1/X/2024 tentang Tata Tertib Pemilihan Ketua MA, jumlah suara yang diraih Sunarto lebih dari 50 persen suara yang sah.

“Dengan demikian, Yang Mulia Sunarto ditetapkan sebagai ketua MA terpilih tahun 2024–2029,” tegas Syarifuddin selaku pimpinan sidang, Rabu 16 Oktober 2024.

Syarifuddin mengatakan, pemilihan ini bukan hanya sekadar tradisi di lingkungan MA. Melainkan sekaligus menjadi simbol demokrasi terhadap pergantian tampuk kepemimpinan MA.

Untuk itu, Sunarto mengingatkan, seluruh jajaran MA memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan proses demokrasi tersebut.

“Kita sebagai warga MA memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan proses demokrasi ini agar mampu melahirkan seorang pemimpin bagi MA yang memiliki legitimasi pada saat mengemban tugas dan jabatannya,” ujar Syarifuddin.

Syarifuddin pun mengingatkan bahwa jabatan apa pun yang diemban hanya bersifat sementara. Untuk itu dirinya menekankan, jalinan persaudaraan jauh lebih penting, sehingga harus tetap dijaga dengan baik.

“Sehingga siapa pun yang terpilih nanti sebagai ketua MA adalah bagian dari keluarga kita sendiri, rekan sejawat kita sendiri yang harus kita dukung dan kita hormati bersama,” harapnya.

News Update