Ini Kronologi Petugas PPSU Ditodong Pistol Saat Tebang Pohon di Pejaten

Rabu 16 Okt 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi. Aktivitas Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) saat merapikan tanaman pada area bantaran Kali Buaran RT 10 RW 07, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis, 29 Agustus 2024. Pemerintah Administrasi Jakarta Timur melakukan penataan lahan area kumuh Bantaran Kali Buaran seluas kurang lebih 300 meter persegi tersebut kini disulap menjadi kawasan hijau yang dihiasi mural, ornamen rumah adat Betawi dan taman dan proses penataan yang dimulai sejak awal Juli lalu telah mencapai 85 persen dan ditargetkan selesai awal September 2024 mendatang. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Ilustrasi. Aktivitas Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) saat merapikan tanaman pada area bantaran Kali Buaran RT 10 RW 07, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis, 29 Agustus 2024. Pemerintah Administrasi Jakarta Timur melakukan penataan lahan area kumuh Bantaran Kali Buaran seluas kurang lebih 300 meter persegi tersebut kini disulap menjadi kawasan hijau yang dihiasi mural, ornamen rumah adat Betawi dan taman dan proses penataan yang dimulai sejak awal Juli lalu telah mencapai 85 persen dan ditargetkan selesai awal September 2024 mendatang. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID - Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye, kocar-kacir setelah ditodong pistol oleh warga saat hendak melakukan pohon di Jalan Mimosa, Pejaten Barat, Pejaten, Jakarta Selatan.

Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Nur mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa kemarin, 15 Oktober 2024, sekitar pukul 08.30 WIB pagi.

"Kronologisnya adalah saya ada permintaan dari warga untuk melakukan pemotongan pohon pada hari Selasa pagi di mana hari Senin itu terjadi hujan dan angin," kata Asep melalui sambungan telepon, Rabu, 16 Oktober 2024.

Asep kemudian memerintahkan tujuh anggota PPSU untuk segera melakukan penebangan pohon yang telah rusak disapu angin akibat hujan deras yang mengguyur.

Saat petugas sedang menebang pohon, ada seorang laki-laki dari lantai dua rumahnya yang marah-marah kepada petugas dan menodongkan pistol dengan membuka jendela kamar.

"Jadi pohon itu berada di lokasi depan rumah yang bersangkutan (si penodong pistol). Lalu setelah marah-marah dia dari jendela lantai dua menodongkan senjata," tuturnya.

Tak berhenti sampai di situ, penodong pistol kemudian keluar dari rumahnya dan menghampiri petugas PPSU yang saat itu tengah bekerja.

"Setelah itu yang bersangkutan turun dari lantai dua menghampiri anak-anak, ya anak-anak langsung melarikan diri," ungkap Asep.

Beruntung tujuh pasukan oranye itu selamat. Asep menuturkan, pemilik rumah merasa terganggu dengan aktifitas petugas, sehingga nekat menodongkan pistol. "Ya si pemilik rumah merasa tidurnya itu terganggu," bebernya.

Kasus ini, lanjut Asep, telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Saat ini kepolisian masih menyelidiki laporan tersebut.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update