Tak hanya itu, dirinya juga menyinggung tuntutan yang diajukan oleh PDIP ke PTUN Jakarta untuk membatalkan pelantikan Gibran, yang malah ditunda menjadi setelah pelantikan.
Keputusan ini menurutnya akan semakin memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan elite politik, terutama terkait legitimasi kepemimpinan Gibran nantinya.
Masyarakat kini menantikan bagaimana perkembangan dari skandal Fufufafa serta dampaknya terhadap karier politik Gibran dan Kaesang di masa mendatang.
Skandal fufufafa ini menurutnya bukan hanya menjadi perbincangan di dunia maya, tetapi juga memicu diskusi yang lebih luas tentang etika dan tanggung jawab moral para tokoh publik.
“Entah berguru pada siapa atau mencontoh siapa, hati atau kalbu keduanya sangat keruh, kotor, dan jorok, membuat manusia normal merasa jijik,” pungkasnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.