"Kami sekarang lebih memahami masalahnya, bahwa sembelit menyebabkan kognisi yang jauh lebih buruk," kata Presiden Physicians Committee for Responsible Medicine, Neal Barnard.
Dalam studi yang disoroti di AAIC, peneliti Chaoran Ma dari University of Massachusetts Amherst, dan timnya menemukan buang air besar yang lebih jarang berhubungan dengan fungsi kognitif yang lebih buruk.
Dibandingkan dengan peserta yang buang air besar sekali sehari, partisipan yang mengalami konstipasi (buang air besar tiga hari sekali atau lebih jarang) memiliki kognisi yang jauh lebih buruk.
Sehingga penting untuk memastikan asupan cairan dengan meminum air putih sesuai kebutuhan, mencukupi nutrisi termasuk serat, dan olahraga agar terhindar dari malsah pencernaan seperti sembelit. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.