Ketika sindrom kelelahan kronis berlanjut, bisa timbul masalah lain seperti gangguan tidur berkepanjangan, nyeri otot atau persendian, sakit kepala, pusing, serta detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
Sementara itu, dokter Sarah Myhill menjelaskan, sindrom kelelahan kronis terjadi ketika mekanisme pengiriman energi dalam tubuh menurun.
Penulis buku Diagnosis and Treatment of Chronic Fatigue Syndrome and Myalgic Encephalitis itu menjelaskan pula penyebab lain.
"Mungkin, energi sedang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi kronis. Akibatnya, tidak tersisa energi lagi," jelas Myhill.
Profesional medis punya beragam pendapat mengenai akar penyebab atau pemicu sindrom kelelahan kronis di antaranya infeksi virus, infeksi bakteri, masalah sistem kekebalan tubuh, hormon yang tidak seimbang, masalah kesehatan mental, dan faktor genetika.
Cara termudah mengatasi kelelahan adalah dengan menyesuaikan gaya hidup. Misalnya, lebih cermat memilih makanan bernutrisi lengkap yang dibutuhkan tubuh untuk bisa berfungsi optimal.
Selain itu, istirahat cukup dan bangun rutinitas waktu tidur yang teratur.
Hindari stimulan seperti kafein dan alkohol di malam hari, dan jauhkan diri dari perangkat elektronik. Jelang tidur, sesuaikan suhu kamar menjadi lebih sejuk.
Cobalah mengendalikan kortisol atau hormon stres. Sebab, bagi sebagian orang, kelelahan kronis mungkin terkait dengan gangguan ritme kortisol.
Pastikan juga cek kesehatan secara rutin, untuk memastikan adanya kekurangan vitamin atau faktor penyebab lainnya. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.