Dikenal Romantis, Sherly Tjoanda Selalu Dampingi Benny Laos Kampanye ke Pelosok Hingga Akhir Hayatnya

Minggu 13 Okt 2024, 09:38 WIB
Benny Laos dan Sherly Tjoanda dikenal sebagai pasangan romantis bahkan hingga akhir hayatnya, Sherly pun menemani Benny Laos. (Instagram Sherly Laos)

Benny Laos dan Sherly Tjoanda dikenal sebagai pasangan romantis bahkan hingga akhir hayatnya, Sherly pun menemani Benny Laos. (Instagram Sherly Laos)

POSKOTA.CO.ID - Pasangan Benny Laos dan Sherly Tjoanda dikenal sebagai pasangan romantis. Bahkan Sherly pun selalu mendampingi Benny Laos untuk berkampanye Calon Gubernur Maluku Utara ke beberapa daerah pelosok.

Hingga akhir hayat Benny Laos, Sherly pun mendampinginya. Beruntung, Sherly selamat dalam kecelakaan terbakarnya Speedboat Bela 72 di Pelabuhan Regional Bobong Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu dilaporkan  terbakar, Sabtu 12 Oktober 2024.

Perjalanan kampanye itu pun menjadi yang terakhir bagi Benny Laos karena menjadi salahsatu korban tewas dari total 6 orang meninggal dunia.

Dalam beberapa postingan Instagram Sherly Tjoanda pun sering menuliskan kekagumannya terhadap sang suami. Benny menurut Sherly merupakan sosok yang tidak mengenal lelah demi masyarakat Maluku Utara.

"35 tahun yang lalu, setelah berhenti di SMA kelas 1, kamu pulang ke Ternate dari Malang mungkin dengan perasaan kalah, marah, pasrah, dan bingung, seorang remaja putus sekolah bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan," tulis Sherly.

Dilanjutkannya, Suaminya itu kemudian dikirim ke Galala, Pulau Mandioli, untuk belajar bekerja menggunakan tenaga fisik-membungkus gula, menimbang, dan memikul cengkeh serta pala, berjalan berkilo-kilo setiap hari tanpa listrik waktu itu.

"Dari seorang remaja yang bermimpi tinggi sekolah dijawa dalam sekejap berada di sebuah pulau dan bekerja menggunakan fisik di usia yang sangat muda karna keterbatasan ekonomi waktu itu," katanya.

Dirinya pun bersyukur bisa melalui hari-hari bersama Benny Laos. "Hari ini, bersyukur ama Tuhan dikasih kesempatan bisa nemenin papi kembali berdiri di tempat penuh kenangan ini, kali ini membawa istri dan anak untuk
melihat di mana dulu belajar bekerja serta bernostalgia berjumpa kembali bersama keluarga dan sahabat2 di Galala - Pulau Mandioli.
Jujur, medan yang kami hadapi cukup berat-dari ombak di laut hingga ombak di darat, alias jalan yang belum diaspal dan bergelombang. Tidak terbayangkan bagaimana 35 tahun lalu, saat kondisi
jalannya masih jauh lebih buruk, belum ada listrik, dan kemana mana jalan kaki berkilo kilo sambil mikul kopra puluhan kg. 
Sekarang saya mengerti kenapa
daya juang dan rasa empati suami sangat tinggi Jujur, medan yang kami hadapi cukup berat-dari ombak di laut hingga ombak di darat, alias jalan yang
belum diaspal dan bergelombang. Tidak
terbayangkan bagaimana 35 tahun lalu, saat kondisi jalannya masih jauh lebih buruk, belum ada listrik, dan kemana mana jalan kaki berkilo kilo sambil mikul
kopra puluhan kg. Sekarang saya mengerti kenapa daya juang dan rasa empati suami sangat tinggi 
Masa lalu yang keras telah membentuk karakter papi menjadi sosok yang tangguh dan berempati. Dari
masa lalu yang sulit, kini tantangan itu menjadi motivasi membawa perubahan positif bagi saudara2 dan tanah kelahirannya...
Aku akan selalu berada di sisimu, mendampingi dalam suka dan duka. Ketika banyak yang mulai memfitnah, kita tetap memilih menjaga hati tetap
bersih. Apa pun yang terjadi, aku percaya pada komitmen dan dedikasimu. Bersama, kita akan terus
melangkah maju, menghadapi semua tantangan dengan doa dan keyakinan bahwa keikhlasan dan
pengabdian akan selalu menang," tutupnya.

Berita Terkait
News Update