Semakin banyak item yang harus dikembalikan oleh para peserta, semakin jelas berapa banyak informasi yang dapat disimpan oleh memori kerja.
Untuk membandingkan efek kafein dan olahraga pada ingatan, tim secara acak menugaskan masing-masing peserta ke salah satu dari dua kelompok.
Pada bagian pertama penelitian, konsumen kafein dan non-kafein menjalani tugas n-back sebelum dan setelah latihan fisik maupun pemberian kafein. Bagian kedua dari penelitian berfokus pada penarikan kafein.
Di sini, para peminum kafein melakukan tes n-back yang sama setelah 12 jam kekurangan kafein.
Peningkatan dalam memori kerja para peserta adalah sama setelah menghabiskan 20 menit di treadmill dan mengonsumsi satu porsi kafein.
Ini mungkin tampak seperti kabar baik bagi orang-orang yang menikmati espresso tripel biasa.
Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa olahraga, dengan semua manfaat jangka panjangnya dapat membantu meningkatkan suasana hati dan fokus seperti halnya kafein.
Semua temuan ini semakin signifikan, mengingat efek samping kafein.
Penelitian ini juga menghasilkan beberapa kabar baik bagi peminum kopi karena menemukan bahwa olahraga juga dapat membantu mengatasi gejala efek negatif kafein.
Meskipun demikian, menjaga kesehatan otak perlu dibarengi dengan pola hidup sehat dan rutin konsultasi atau melakukan pemeriksaan. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.